Be-songo.or.id

Pelantikan Pengurus Baru Masa Khidmah 2013-2014

SEMARANG- Dengan berakhirnya masa kepengurusan masa khidmah 2012-2013, pondok pesantren (ponpes) Darul Falah Be-Songo mengadakan acara pelantikan pengurus ponpes Darul Falah Be-Songo masa khidmah 2013-2014. Acara yang diselenggarakan pada 3 November 2013, bertempat di pondok pesantren Darul Falah Be-Songo ini dihadiri 130 orang yang terdiri dari pengasuh pondok Darul Falah Be-Songo, ketua madin Roudlotu Jannah perumahan Bank Niaga, asatidaz, dan keseluruhan santri Darul Falah Be-Songo baik putra maupun putri. Pelantikan yang bertempat di salah satu asrama ponpes Darul Falah Be-Songo (asrama B-9) ini berjalan lancar walaupun bersaingan dengan suara gaduh dari lantai dua karena asrama masih dalam proses pembangunan.

Pelantikan yang dipimpin oleh pengasuh ponpes Darul Falah Be-Songo, Dr. KH. Imam Taufiq, M.Ag dengan diikuti seluruh pengurus baru berlangsung khidmat. Dalam sambutannya, Ni’ma Diana Setyowati, ketua pondok periode baru menyampaikan banyak terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya.

“Saya harap semua devisi dapat mengoptimalkan kinerja masing-masing dengan maksimal. Tentunya dengan kerjasama yang baik antar santri, baik pengurus maupun bukan pengurus,” sambutan dari roisul ma’had. Hal itu dikuatkan dengan salah satu program kerja Pengurus Harian yang dipaparkan setelahnya, yaitu melakukan evaluasi rutin setiap bulan untuk mengontrol kepengurusan secara keseluruhan.

Disampaikan oleh Pengasuh ponpes Dr. KH. Imam Taufiq, M.Ag dalam sambutannya bahwa masyarakat sekarang ini tengah dilanda krisis moral. Salah satu akibatnya adalah banyaknya pelanggaran sosial yang dilakukan oleh orang-orang berpendidikan tinggi. Dengan demikian, kata “akhlak” menjadi yang sangat mahal dalam dunia akademis karena akhlak bukanlah suatu yang selesai hanya dengan belajar teori, melainkan harus dengan praktik secara berkesinambungan. Hal itu menunjukkan bahwa pendidikan tinggi tidak menjamin suatu akhlak dan budi pekerti seseorang menjadi baik.

Oleh karenanya diperlukan solusi untuk mengatasi problematika tersebut. Salah satunya adalah menciptakan pribadi yang tidak hanya berpendidikan dengan cakap, akan tetapi juga berakhakul karimah, serta mempunyai skill yang bagus. Ponpes Darul Falah Be-Songo yang didirikan di tengah-tengah perumahan warga menjadi salah satu solusi untuk menjawab problem di atas. Dengan misi meningkatkan produktivitas SDM berkualitas dan moralitas, santri tidak hanya dituntut untuk belajar secara tekstual keagamaan, tapi juga dilatih untuk selalu ber-akhlakul karimah, serta dibekali kemampuan (skill) sebagai bekal saat terjun di dalam masyarakat nanti.

“Ketiganya harus saling mendukung, artinya tidak lantas berdiri sendiri-sendiri” demikian beliau menekankan pentingnya ketiga visi tersebut agar berjalan secara seimbang. Demikian beliau menegaskan bahwa ketiga visi tersebut harus berjalan seimbang.

Dengan dilantiknya kepengurusan baru periode 2013-2014, diharapkan ponpes Darul Falah Be-Songo dapat melanjutkan eksistensinya dan menjadi semakin berkembang dengan memaksimalkan ketiga visi yang telah disebutkan. Pegangan ini kemudian menjadi sangat penting untuk selalu terpatri dalam diri masing-masing santri sebagai suatu yang harus dipertanggungjawabkan .

 

(Umu Habibah)