Ustadz Fathul Ammar dan Ustadz Hasan ikut menyemarakkan perlombaan dziba’ sebagai juri. Acara berlangsung cukup meriah dari tujuh kelompok yang didelegasikan oleh beberapa asrama di Pesantren Darul Falah Be-Songo.
Ngalian– Lantunan sholawat menggema dalam ruang, euforia santri melebur di malam penuh kasih untuk Rasulullah SAW. Perlombaan Dziba’i ini sebagai rangakaiaan acara menuju malam puncak akhirrussanah Pondok Pesantren Darul Falah Be-Songo (Dafa). Masing-masing asrama berkreasi sekreatif mungkin menciptakan fariasi nada dalam melantunkan sholawat. Di malam perlombaan ini tak luput dari kehadiran dua juri yang sudah berkiprah di dunia persholawatan, ada Ustadz Fathul Ammar dan Ustadz Hasan.
Penampilan dari beberapa santir Dafa yang didelegasikan untuk perlombaan di tanggal (12/05) sangat memukau. Dimulai dari klompok satu yang masih dalam aura semagat 45-nya. Diakhiri oleh klompok tujuh dengan penampilan sholawat yang dibumbui dengan bait puisi. Dimana mampu menghipnotis sebagaian santri dengan inovasi kreatif dari klompok tujuh ini. “Bulu-bulu saya merinding mendengar lantunan sholawat dari awal sampai akhir penampilan kalian”, ujar ustadz Hasan.
Durasi waktu dari panitia yang berkisar lima belas menit dari masing-masing kelompok, mampu memberi ruang bagi santri untuk berkreasi mengasah mental berada di muka umum. “Latihan yang cukup berkorban waktu, menciptakan kreasi dengan beberapa variasi nada. Menata mental serta suara di hadapan beberapa santri menjadi pengalaman tersendiri bagi saya”, kesan Sri Indah Cahyani. Perlombaan ndziba’i kali ini cukup menarik dengan adanya persembahan dari santi putra (B17). Rebana yang dimainkan meriuhkan suasana, serta fariasi nada dangdut yang diterapkan dalam melantunkan sholawat menjadikan santri terbawa tempo meliuk-liuknya.
Acara yang berlangsung setelah jama’ah sholat Isya’ ini, diakhiri dengan komentar yang disampikan oleh Ustadz Hasan selaku Ustadz yang mengajari santir dalam menyuarakan dengan indah ayat al-Quran (Baca: Tilawah). Menurut lelaki lulusan Pendidikan Agama Islam ini, santri Dafa yang telah tampil memiliki potensi dalam bersholawat bilamana diasah terus akan menjadi handalan. “ Dari beberapa kelompok tadi jika dipilih sudah bisa membuat grup untuk maju diperlombaan, saya cukup banga dengan kreasi kalian”, tuturnya.
(Umi Nor Khasanah/kom)