Be-songo.or.id

Amalan-amalan Bulan Suci Ramadan

(Sumber: Canva by Taufiq Abdillah)
(Sumber: Canva by Taufiq Abdillah)

Be-songo.or.id – Bulan Ramadan adalah bulan yang selalu ditunggu-tunggu umat Islam diberbagai dunia. Bulan Ramadan sendiri di dalamnya menyimpan keberkahan, kerahmatan, keistimewaan, kenikmatan dan pengampunan. Setiap perbuatan atau amalan selalu dilipat gandakan oleh Allah SWT dan tentu masih banyak lagi rahasia-rahasia kemuliaan ramadan.

Kita semua sebagai umat Islam tentu mempunyai kewajiban puasa di bulan ramadan yang menjadi salah satu dari rukun Islam,  ketika berpuasa di bulan ramadan berati kita menjalankan perintah Allah SWT. Amalan-amalan, sunah-sunnah, keutaman-keutaman dan doa-dan di bulan ramadan sebagai salah satu bentuk kita memperbanyak pahala, menambah ketaqwaan, meminta ampunan Allah SWT dan masih banyak lagi.

Di samping itu kita juga memanfaatkan datangnya bulan ramadan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT yang telah mempertemukan kita dengan bulan yang sangat mulia ini yaitu bulan ramadhan dan kita juga tidak lupa akan semua amalan-amalan, perintah-perintah dan sunah-sunah yang dilakukan hanya semata-mata mengharap ridho Allah SWT.

Beberapa amalan-amalan bulan ramadan yang bisa kita lakukan antara lain:

1.) Memperbanyak i’tikaf di Masjid

Sebaiknya dilakukan sebulan penuh. Jika tidak, sepuluh malam terakhir diutamakan. Sebab, jika memasuki sepuluh malam terakhir, Rasulullah SAW selalu menghidupkan malam, membangunkan keluarganya, dan mengencangkan ikat pinggang sebagai bentuk kesiapan menjalankan ibadah. (Dalam kitab Nihayah al-Zain fî Irsyad al-Mubtadi’in karya Syekh Muhammad ibn Umar Nawawi al-Bantani)

2.) Tadarus Al-Quran

Setidaknya sekali selama bulan Ramadan, kalau bisa mengkhatamkannya dengan sebanyak-banyaknya. Karena Al-Quran diturunkan pada bulan ramadhan, sebagaimana firman Allah:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ
Artinya: “Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda” (QS. Al-Baqarah 185).

3.) Sholat Tarawih

Kesunnahan shalat tarawih merupakan kesepakatan seluruh ulama dari berbagai mazhab, tidak ada pendapat-pendapat yang menyelisihi konsensus tersebut.
وَأما صَلَاة التَّرَاوِيح فَلَا شكّ فِي سنيتها وانعقد الْإِجْمَاع على ذَلِك قَالَه غير وَاحِد وَلَا عِبْرَة بشواذ الْأَقْوَال
“Adapun shalat tarawih, tidak diragukan lagi di dalam kesunnahannya. Kesepakatan ulama telah menjadi kukuh di dalam kesunnahannya, yang demikian dikatakan tidak hanya satu orang. Tidak dianggap pendapat-pendapat yang menyimpang.” (Syekh Taqiyuddin al-Hishni, Kifayah al-Akhyar).
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa melakukan qiyam ramadan (yakni sholat malam pada bulan ramadan) karena iman dan mengharap pahala dan ridho Allah SWT, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. (HR. al-Bukhari dan muslim). Yang dimaksud qiyam ramadhan adalah sholat tarawih.

4.) Memperbanyak Doa

Berdoa adalah salah satu cara kita meminta, mengharap apa yang kita minta atau inginkan kepada Allah SWT, dengan menjadikan berdoa sebagai sarana mendekatkan diri kepada sang pecipta makhluk. Berdoa termasuk salah satu sikap berpasrah diri dan sadar bahwa kita tidak bisa apa-apa kecuali karena pertolongan Allah SWT, kita ingin ini,  bisa ini, dan diberikan kehidupan yang baik tidak serta merta lepas dari yang namanya doa.

ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٍ دَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِر
Ada tiga doa yang mustajab : 1. Doanya orang yang berpuasa, 2. Doanya orang yang teraniaya, dan 3. Doanya musafir. (HR. Thabarani dari Abu Hurairah).

5.) Memperbanyak Sedekah

Sedekah baik kepada keluarga, teman, maupun tetangga. Berilah mereka makanan secukupnya. Kendati tidak ada, jangan sampai luput walau hanya seteguk air atau sebiji kurma.
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا، كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ، إِلَّا أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْء
Artinya, “Siapa saja yang memberi makanan berbuka kepada seorang yang berpuasa, maka dicatat baginya pahala seperti orang puasa itu, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa tersebut,” (HR Ahmad). (Dalam kitab Nihayah al-Zain fi Irsyad al-Mubtadi’in karya Syekh Muhammad ibn Umar Nawawi al-Bantani).

Itu semua salah satu contoh beberapa amalan-amalan yang sekiranya kita setiap hari selama bulan ramadan mampu dan bisa melakukannya dan masih ada banyak lagi amalan-amalan di bulan ramadan selain diatas tadi.
Selalu berdoa mengharapkan ridho Allah SWT agar apa yang semuanya kita lakukan tentang kebaikan selama bulan yang berkah ini diterima dan dilipat gandakan oleh Allah SWT. Semoga bermanfaat dan menjadikan kualitas amal ibadah puasa kita membaik dari yang sebelumnya.

Wallahu’alam

Penulis: Syaifullah Fatah (Mahasantri Darul Falah Besongo Semarang)