Kala itu aku tersenyum pada sepasang sandal yang belum terlelap
Mengasihinya pijakan semenit
Sebelum fajar tiba
Sebelum sang surya memanggil
Memanggul ribuan lembar berwarna kuning
Kepada sebaris pulpen yang lihai
Bertemakan arab pegon yang gundul
Diantara meja-meja kecil
Tangan-tangan mulai menepi dan beraksi
Kala itu aku tertarik pada bangunan putih pinggir jalan
Menyisakan kesunyian saat senja datang
Tapi aku mulai mendengar; saat senja
Nyanyian-nyanyian malaikat
Telingaku mencercau entah apa yang didengar
Namun sesungguhnya suara itu sangat merdu
Membuat damai berkeliaran
Dan aku mulai mengigau kembali
Kala itu secangkir teh dan sebatang harapan memarahiku
Dengan kesalahan yang teramat
Atas terjadinya sepasang sandal yang salah alamat
Padahal sudah sejak lampau aku berkhidmat
Menikmati kerinduan membaca asmaNya
Dimalam yang berpadu
Hingga esok yang kutahu
Adalah
Serangkain kebahagiaan melekat antara rak sandal dan madin
*madin adalah kependekan dari madrasah diniyah yang merupakan sebuah bangunan kecil untuk keperluan santri-santri dalam berorganisasi ataupun belajar mengaji.
| Zeyla Adillati | Penulis adalah santri Besongo Asrama A7 |