BESONGO NEWS – Semarang, (08/04) Pesantren Darul Falah Besongo mengadakan agenda rutin tahunan yaitu Bedah Buku, dimana buku yang dibedah dan ditelaah lebih lanjut berjudul “Santri Membaca Zaman” yang merupakan percikan pemikiran santri-santri TBS Kudus. Acara yang dimulai pukul 08.30 WIB tersebut bertempat di aula Asrama B9 dan dihadiri seluruh santri putra dan putri.
Dengan dimoderatori oleh Umi Nadhiroh acara dimulai dengan bacaan Ummul kitab, dilanjutkan sambutan ketua panitia oleh Muizzatus Saadah. “Forum Bedah Buku seperti ini adalah sebagai pemantik para santri untuk lebih giat menulis dan membaca berbagai literatur.” Ujar Muizza dalam sambutannya.
Pada sambutan yang kedua disampaikan oleh Pengasuh Pondok yaitu beliau Abah Prof. Dr. Imam Taufiq, M.Ag. Beliau menyampaikan beberapa poin penting berkaitan dengan menulis. “Tradisi menulis dikalangan santri agaknya mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Untuk menekan minimnya minat santri dalam menulis dibutuhkan kepedulian dan kepekaan santri dalam membaca dan menelaah berbagai aspek sosial serta mampu menuangkan berbagai idenya kedalam sebuah tulisan.” Terang Abah Imam.
Berlanjut pada acara inti yaitu Bedah Buku yang di Narasumberi oleh Ust. H. Ahmad Tajuddin Arafat, M.SI dan Mukhammad Zulfa, S.THI. ”Buku ini merupakan bentuk pengejawantahan bahwa santri tidak melulu dibaca, tetapi juga santri harus bisa membaca bebagai polemik pada zamannya. Selain itu buku ini mengajak pembaca untuk sadar sosial dan sadar literasi.” Papar Ust. Tajuddin. Ihwal tersebut juga di amini Mas Zulfa yang menambahkan, “Sebagai santri harus mampu mentransformasikan ilmu menjadi sebuah karya.”
Acara yang berlangsung selama 120 menit tersebut berjalan dengan lancar dan berakhir pukul 11.00 WIB. Diharapkan dengan terselenggaranya acara Bedah Buku “Santri Membaca Zaman” dapat menginspirasi dan memotivasi masyarakat luas khususnya para santri dalam menjawab tantangan zaman. (Aniq)