Be-songo.or.id

Berani Berbicara

Foto Pesantren Be-Songo.

BESONGO NEWS – Public Speaking adalah ilmu tentang menyampaikan kata-kata yang berasal dari jiwa untuk manusia dan mengandung manfaat. Menjadi seorang yang bisa menyampaikan ucapannya pada khalayak umum sangatlah penting. Muhammad Najiburahman, memberikan pelatihan pada santri Darul Falah Besongo, Semarang (23/2) dalam pasca liburan. Acara ini merupakan acara tahunan pada pondok pesantren Darul Falah Besongo Semarang.

            Acara berlangsung di salah satu asrama Darul Falah Besongo yaitu asrama B9. Acara pelatihan tersebut berjalan dengan lancar tanpa kendala suatu apapun, seluruh santri ikut berpartisipasi pada materi tersebut. “karena public speaking atau berbicara di depan umum tidak pernah dilahirkan , tetapi dia diciptakan dan tumbuh oleh suatu motivasi,” Ujar Muhammad Aniq salah satu peserta pelatihan.

“Sebagaimana yang kita tahu, berdasarkan riset, berbicara di depan umum merupakan salah satu hal yang paling ditakuti oleh manusia setelah ketakutan seseorang pada ketinggian, gelap, kesepian dan problem financial. Hal ini dapat disebut dengan phobia, banyak dari kita yang menolak keras jika disuruh untuk berbicara di depan orang banyak, dengan beragam alasan seperti karena merasa bahwa saya pendiam, dari dulu saya kurang mampu berkomunikasi dan introvert, inilah yang disebut dengan mental blok.” Tutur Muhammad Najiburahman.

Tujuan diadakanya pembelajaran public speaking ini adalah untuk menyampaikan ide secara sistematis dan runtut serta untuk sarana pengembangan diri. bagaimana membentuk seseorang menjadi pembicara efektif ? dengan cara berlatih. Selain itu menjadi seorang speaker yang handal perlu memperhatikan beberapa hal yang penting antara lain suara, volume, speed, intonasi, ekspresi, pernafasan, wawasan dan penampilan.” Imbuh Bapak Najib.

Acara berakhir pukul 11.00 WIB dan ditutup dengan pesan Bapak Najib bahwa public speaking bisa dipelajari dan harus diimplementasikan, karena tidak ada artinya belajar tapi tidak diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.” (Aniq, Red).