Be-songo.or.id

Blusukan Serentak Menuju Pemilu Lurah Dafa Be-Songo

SEMARANG – Kepengurusan Pondok Pesantren Darul Falah (PP Dafa) Be-Songo akan segera berakhir. Sebelum melaksanakan pembubaran atau Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) pengurus, PP Dafa telah mensukseskan tahap pertama pemilihan bakal ketua baru, kampanye blusukan, ke setiap asrama pada hari Selasa dan Rabu kemarin, 27-28 Oktober 2015. Sebanyak enam calon terpilih dari semua asrama putri, A7, B5, B9, dan C9, tersisa empat bakal calon lurah yang sudah melewati dua tahap seleksi. Tahap pertama dari suara semua santri dan tahap kedua melalui seleksi dari pengasuh. Mereka adalah Umi Nadhiroh, Afidaturrohmawati, Annisaaul Khasanah, dan Alfaini Khasanah.

Dalam kampanye blusukan ini, semua calon ketua bersama tim suksesnya diperkenankan menyampaikan visi misi dan program unggulan masing-masing kepada seluruh santri. Hal ini disampaikan Rikza, selaku ketua panitia pemilihan umum pada Minggu (31/10).

“Setelah terseleksi menjadi calon lurah terpilih, akan ada serangkaian agenda seperti blusukan untuk menyampaikan visi misi dan program unggulan serta debat kandidat pada hari Sabtu nanti”, tutur Rikza.

Beralih dari hal itu, Umi Nadhiroh mengusung visi ”Mewujudkan santri yang mempunyai keseimbangan moral, intelektual dan spiritual”. Menurut penjelasannya, calon lurah urutan pertama ini ingin mencetak kader pemuda bangsa jebolan dari pesantren Darul Falah yang tidak hanya pandai dalam hal keintelektualannya saja, tetapi juga harus mempunyai moral dan spiritual sebagai pengontrol agar tidak tercipta para koruptor yang semakin banyak. Sedangkan misinya yaitu mengefektifkan social media, menindaklanjuti pemasaran produk, dan mengoptimalkan koversasi. Selanjutnya, mahasiswa UIN Walisongo jurusan Tasawuf Psikoterapi ini memaparkan progam unggulan yang dinisbatkan selama satu tahun ke depan yaitu mengadakan kajian masalah wanita.

“Masalatun nisa’ ini saya programkan karena satu tetes darah yang keluar dari wanita saja bisa menyebabkan masuk neraka, terlebih santri di PP dafa ini kebanyakan wanita”, tandasnya.

Bakal calon lurah berikutnya adalah Afidaturohmawati. Jamal, sebagai tim suskses Afida menyatakan bahwa calon nomor urut dua ini memiliki visi “Mewujudkan kepedulian antar santri, lingkungan dan masyarakat. Sedangkan misinya yaitu mempertahankan dan meningkatkan program kepengurusan sebelumnya. Adapun program unggulan dari mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris ini lebih menekankan pada bidang bahasa dan merevitalisasi sarana-prasarana perpustakaan pondok.

Berbeda dengan dua calon sebelumnya, Annisaaul Khasanah mencetuskan visinya, sebagai sebagai kandidat ketiga, yaitu mewujudkan mahasantri yang cerdas, religious dan berpengetahuan kekinian. Visi mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam ini didukung dengan misinya, yakni memaksimalkan kegiatan halaqoh, memanfaatkan website dan media social lainnya milik PP Dafa sebagai salah satu pengembangan pengetahuan.

“Saya harap usai kegiatan halaqah atau kegiatan lain ada sebuah tulisan yang dimuat dalam website kita, sehingga siapapun bisa membaca hasil dari yang telah kita kaji. Termasuk santri yang berhalangan hadir tetap bisa menikmati kajian halaqah kita”, tegasnya.

Saul, panggilan akrabnya, menambahkan, kegiatan halaqoh yang telah berjalan selama ini belum optimal karena hanya berdiskusi tanpa ada yang menengahi. Untuk memaksimalkannya, perlu menunjuk salah seorang senior yang dirasa mempunyai kemampuan lebih sebagai penengah saat diskusi berjalan.

Kandidat selanjutnya adalah mahasisiwa jurusan Ekonomi Islam, yaitu Alfaini Khasanah. Jadi tidak menutup kemungkinan bila dalam kampanyenya kali ini dia mengusung program unggulan menciptakan Bank Pondok. Dia menjelaskan, melihat dari beberapa agenda besar yang telah diselenggarakan pondok selama ini kendala yang paling dominan adalah masalah pendanaan.

“Dari kendala dana itu saya berinisiatif untuk melancarkan program Bank pondok. Dari program itu para santri diwajibkan untuk menabung setiap minggunya dan uang yang telah terkumpul boleh dipijamkan untuk menangani acara-acara yang diselengarakan oleh Pondok”, paparnya.

Mengenai visi yang diajukannya tidak jauh-jauh dari yang telah disampaikan ketiga calon lurah lainnya, yaitu menciptakan santri yang berakhlaqul karimah, berilmu pengetahuan yang luas, dan punya rasa respek sosial. Adapun misi yang dipilih dari calon lurah nomer empat ini adalah mengefektifkan kembali perpustakaan dan meningkatkan pengabdian dalam masayarakat.

Keempat calon lurah PP Dafa Be-Songo tersebut merupakan santri-santri pilihan yang dianggap memiliki kualitas dan kemampuan dalam memimpin. Siapapun yang akan mendapat suara terbanyak pada pemilu hari Ahad (01/11/15) nanti, diharapkan mampu mengemban amanah yang telah dipercayakan kepada calon terpilih.

(Oleh: Riska Muyasaroh)