Besongo News – Ngaliyan (30/9). Bertepatan peristiwa G30S/PKI debat kandidat lurah Pondok Pesantren Darul Falah Besongo masa khidmah 2018/2019 dimulai. Rangkaian acara debat kandidat diawali penyampaian visi misi, tagline, jargon, dan program unggulan masing-masing kandidat dengan urutan calon nomor 1, Muhammad Badruzzaman dari asrama B6, disusul Dina Arvi Arina Zulfa asrama A7 pada no. 2 dilanjutkan calon dari asrama B9 yakni Fatimatuz Zahrotul Aini pada urutan ke-3. Disambung urutan 4 dari asrama A7 yaitu Kamalatus Sholihah, asrama B17 dengan wakilnya M. Faiq Azmi di urutan ke-5. Kembali lagi asrama A7 yaitu Maria Ulfah dengan no. urut 6 dan terakhir Mifathur Rohmah berasal dari A7.
Adila, sang pemandu jalannya debat memberikan kesempatan para santri untuk bertanya kepada tujuh calon lurah Dafa Besongo mengenai hal-hal yang akan menambah keyakinan dan kepercayaan mereka terkait siapa yang pantas mengemban amanah sebagai lurah Dafa Besongo penerus Mu’izzatus Sa’adah. Pertanyaan antar kandidat menjadi rangkaian acara selanjutnya bertujuan menjelaskan lebih rinci mengenai masing-masing program kepengurusannya nanti.
“Menumbuhkan kepekaan dan kepedulian santri guna pesantren yang lebih hidup dan akan merangkul seluruh santri supaya peduli setidaknya pada pesantren milik kita bersama”, papar Badruz berapi-api menyatakan visi dan misinya.
Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Besongo, Prof. Dr. KH. Abah Imam Taufiq, M. Ag memberikan pertanyaan fokus pada khidmah para santri didukung dengan pertanyaan lain berkaitan kedisiplinan, kebersihan, dan keikhlasan para santri menerapkan aturan pesantren. Maria mencontohkan dirinya sendiri terlebih dahulu untuk berbuat demikian diawali niat dalam hatinya barulah mengajak teman-temannya. Hampir sama seperti Maria, Rohmah juga akan mencontohkan dirinya sendiri agar disiplin, mengajak teman satu kamarnya barulah seluruh asrama bahkan pondok.
Tak mau kalah, Faiq mengutip pernyataan salah satu ustadz bahwa dengan menjadikan aturan sebagai kebiasaan, rutinitas sehingga keikhlasan akan mengiringi langkah kita sebagai santri. Kamala mengatakan bahwa aturan dibuat agar menjadikan santri lebih baik. Berbeda halnya dengan Aini, niat baik akan melancarkan proses sebagai santri, namun jika tidak maka kita tidak akan mendapat apa-apa selama di Pondok. Minimnya kepedulian santri terhadap lingkungan sekitar mendorong Dina untuk saling meningkatkan kepedulian antarsantri.
Pertanyaan-pertanyaan dilontarkan pada ketujuh kandidat guna menentukan lurah terbaik bagi Dafa Besongo tercinta. Akhirnya sampailah pada suasana menegangkan bagi lurah maupun para santri yakni pengumuman lurah baru oleh Abah Imam Taufiq, diawali sambutan tentang bagaimana proses pemilihan bakal calon dari masing-masing asrama, pelaksanaan wawancara oleh ahli sampai ditemukannya tujuh terbaik yang mana pada malam hari ini melaksanakan debat, pendiskusian program-programnya serta program unggulan. Melalui banyak pertimbangan dan istikhoroh diumumkanlah M. Faiq Azmi sebagai Lurah Pondok Pesantren Darul Falah Besongo masa khidmah 2018/2019.
Kali pertama dalam sejarah Besongo dipimpin oleh santri putra asal Kudus dimana mayoritas santri Dafa Besongo adalah putri.
“Ini menjadi tantangan besar bagi saya. Tantangan besar untuk mengatur semuanya. Tapi saya yakin kalau semuanya mau bergerak bersama insya allah bisa berjalan dengan baik,” ungkap Faiq ketika ditanya Be-Songo News.
Lurah terpilih prodi Ilmu Alquran dan Tafsir semester V ini memiliki perbedaan program dengan kandidat lain, yakni tak adanya program unggulan. Ia beralasan bahwa kegiatan-kegiatan pondok yang ada sudah lengkap dan unggul hanya perlu pengoptimalan dari pengurus dan semua santri.
“Kalau fokus satu yang diunggulkan, kecenderungannya yang lain tersisihkan”, tambahnya. Banyak ucapan selamat atas terpilihnya Faiq masuk ke akun pesan Whatsapp. Ungkapan terimakasih kepada semua pihak ia balas satu-per satu.
“Terimakasih atas doa dan dukungan dari kalian semua. Semoga dapat bersinergi dengan pengasuh, pengurus, pengajar dan semua santri untuk membawa Besongo menjadi lebih baik lagi”, pungkasnya. (Arini-red)