Be-songo.or.id – Semarang, Dina Arvi Arina Zulfa salah seorang ustadzah Pondok Pesantren Darul Falah Besongo, sampaikan tentang syukur dalam Kajian Subuh rutin, Sabtu (27/11/2021) yang bertempat di masjid Raudlatul Jannah Perumahan Bank Niaga, Ngaliyan.
Sosok yang kerap disapa Ustadzah Dina itu menjelaskan, syukur secara bahasa Arab itu berasal dari kata Syakara, secara bahasa, kata ini bermakna membuka, menampakkan, menyingkap, dan menunjukkan.
“Syukur dalam kitab I’anatut Thalibin itu bermakna sebuah ungkapan atau bentuk ekspresi rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT,” tuturnya.
Ditambahkan, syukur ini sangat identik dengan nikmat yang telah Allah berikan dan cara kita untuk menyalurkannya baik itu dengan lisan maupun dengan perbuatan. Seperti yang termaktub dalam QS. al-Baqarah 152 yang artinya “Karena itu, ingatlah kalian kepadaKu niscaya Aku ingat juga kepada kalian. Dan bersyukurlah kepadaKu dan janganlah kalian mengingkariKu.”
“Termasuk salah satu cara kita mengejawentahkan syukur tersebut adalah dengan mengingat Allah, maka Allah juga akan mengingat dan menambah nikmat yang sudah diberikanNya,” jelasnya ustadz yang mengajar Kitab Amsilatu Tasrifiyah tersebut.
Ustadzah Dina juga mengutip dari Syekh Ibn Athaillah As-sakandari bahwa syukur itu ada tiga tingkatan; Pertama, syukurnya orang awam yakni dengan mengucapkan Alhamdulillahirrabil ‘alamin disetiap nikmat yang ia terima.
“Ini tingkatan yang paling sering kita jumpai, yakni jenis syukur yang dilakukan apabila kita mendapatkan nikmat saja,” tambhannya.
Kedua, syukurnya orang Khawash (khusus) yang mana cara bersyukurnya ketika ia mendapat musibah orang tersebut masih bisa bersyukur.
Adapun yang Ketiga, syukurnya khawashul khawash (khususnya khusus) orang yang seperti ini sudah tidak membedakan mana musibah mana nikmat, semuanya disyukuri.
“Selain itu Syekh Ibn Athaillah As-sakandari juga menyebutkan dalam kitabnya syarh Al-Hikam ada tiga cara untuk bersyukur; yakni dengan lisan, anggota badan, dan dengan hati,” pungkasnya.
Reporter: Ahmad Haris Sa’dullah
Editor: Imam Mawardi