Gambar : Santri Putra Besongo sedang menampilkan talentnya. (28/4) di Aula Asrama B 9
Besongo News – Ngaliyan. Duta Dafa 2019 sebagai salah satu motivasi santri untuk lebih siap menghadapi tantangan dimasa depan. Karena problematika dan masalah yang kian kompleks membutuhkan sosok yang multitaltent.
Demikian yang disampiakan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Besongo Semarang, Prof. Dr. KH. Imam Taufiq, M.Ag. ketika dimintai tanggapan dalam acara Duta Dafa Besosngo 2019. Bertempat di Aula Asrama B 9 Pondok Pesantren Darul Falah Besongo Ngaliyan Semarang (28/4).
“ Seorang santri adalah ia yang tidak hanya memiliki kemampuan berfikir, Skill, dan keterampilan. Namun, juga memiliki spiritual. Sosok yang sigap dengan performance yang dapat dipastikan siap untuk merespon zaman dan perubahannya. “ Tutur Sekretaris Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Jawa Tengah.
Dalam perlombaan Duta Dafa Besongo 2019 itu diikuti oleh 13 peserta putra maupun putri dari masing – masing asrama. Kemeriahan perlombaan Data Dafa terlihat dari pakaian yang dikenakan, yaitu berbahan dari bahan bahan bekas seperti, koran, kardus, botol dan lain sebagainya.
Selain keunikan dalam masalah kostum, Calon Duta Dafa juga menampilkan berbagai telent yang mereka miliki seperti, story telling, Taqdimul qishoh, pidato dan membaca puisi. Sebagai salah satu kriteria penilaian untuk dewan juri.
Menurut Prof. Imam, Para Calon Duta Dafa membuktikan bahwa profil santri mempunyai telent yang luar biasa. “ Ternyata santri memiliki berbagai teletnt yang begitu luar biasa. Selain bisa membaca kitab kuning dan menghafalkan Al Qur’an, mereka juga mampu berbahasa Arab, Inggris, mahir berpidato, lincah bercakap dan dialog, serta trampil dalam berbagai hal. “ Tegas Guru Besar Tafsir Hadist Universitas Islam Negri (UIN) Walisongo. (Rizal – red)