Be-songo.or.id

Halaqoh Akbar di Penghujung Tahun

BESONGO NEWS – Semarang (24/12), Pondok Darul Falah Be-Songo mengadakan Halaqoh Akbar sebagai agenda penutup kegiatan khitobah dan halaqoh di semester gasal 2017/2018. Agenda yang baru pertama kali dilaksanakan ini bertempat di asrama B-9, sebagai asrama pusat kegiatan. Halaqoh yang mengangkat tema “Santri cerdas dalam mengurai problematika masa kini“, dikembangkan dengan berbagai sudut pandang permasalahan yang ada di Indonesia. Mengambil lima bidang permasalahan yaitu ekonomi, politik, agama, sosial dan budaya, serta pendidikan.

Agenda ini dibuka oleh moderator yang dibawakan oleh M. Badruz Zaman. Sistem halaqoh yang digunakan adalah sistem presentasi, dimana kelima asrama yang ada di Darul Falah Be-Songo mengirimkan satu santri sebagai delegasi untuk mempresentasikan hasil diskusi tema yang diangkat.

Presenter pada halaqoh kali ini disampaikan oleh santri angkatan 2017, sesuai dengan bagiannya, asrama B9 dengan subtema problem politik disampaikan oleh Itsna Tifani, problem ekonomi disampaikan oleh delegasi asrama A7, Hanif Mustagfiroh. Asrama B5 disampaikan oleh Analisa Fikarina dengan problem agama, sedangkan problem sosial budaya disampaikan oleh Aisyah Septia Sari sebagai delegasi asrama C9 dan Afif Mustaqim menyampaikan problem pendidikan, delegasi asrama B17.

Agenda ini bertujuan untuk memberikan gambaran beberapa problematika yang ada di Indonesaia disertai solusi dan peran aktif santri dalam menyikapi problematika masa kini. Santri adalah unsur negara yang dapat dijadikan jaminan pertahanan negara, karena sikap dan kolaborasi ilmu agama dan akhirat yang didapatkan serta moral yang akan selalu dijaga.

Halaqoh ini dihadiri oleh Ustadz Kharis al-Muhasiby sebagai penengah dan pemberi kesimpulan diakhir kegiatan halaqoh. Politik di pondok dan kampus adalah contoh praktik, sedangkan politik yang dipraktekkan di Indonesia adalah politik atas nama Instansi. Agenda yang dimualai pukul 20.00 WIB berakhir dan ditutup pada pukul 21.30 WIB. “Orang yang berakal mempunyai peluang dimanapun berpetualang, itulah santri. Maka manfaatkan kesempatan itu,” pesan Ustadz Kharis diakhir penyampaian kalimatnya. (Adila NR)