Idul Fitri merupakan suatu hari penanda berakhirnya bulan Ramadhan sebagai bulannya umat Nabi Muhammad SAW dan bulan yang penuh berkah. Tak terasa selama sebulan penuh, umat Islam telah melaksanakan salah satu kewajibannya berupa berpuasa. Tak hanya berpuasa, di bulan itu juga umat Islam berlomba-lomba untuk meningkatkan ibadah mereka seperti membaca Al-Qur’an, memperbanyak shalat sunnah, dan ibadah lainnya. Hal itu tak lain karena keistimewaan bulan tersebut dimana Allah SWT. Melipatkangandakan pahala-pahala kebaikan.
Kini Ramadhan telah meninggalkan kita semua. Ibadah yang kita tingkatkan di bulan tersebut seringkali kita lalaikan dan tinggalkan begitu saja. Padahal, Idul Fitri sendiri bukan bermakna bahwa kita telah terlepas dari beban-beban kewajiban Ramadhan, akan tetapi Idul Fitri seharusnya dijadikan sebagai momentum kepada kita agar tetap istiqomah dan meningkatkan kualitas diri untuk menghamba kepada Allah Swt. Ada sebuah ungkapan arab yang berbunyi:
ليس العيد لمن لبس الجديد و لكن العيد لمن تقواه يزيد
“Hari Id itu bukan untuk orang yang pakaiannya baru, tetapi Hari ‘Id itu bagi orang yang taqwanya bertambah.”
Dalam ungkapan diatas disebutkan bahwa penghargaan “Id” yang secara bahasa bermakna “kembali” diberikan kepada mereka yang ketaqwaannya bertambah sehingga di bulan-bulan berikutnya mereka tidak mengisinya dengan kemaksiatan dan kezaliman, akan tetapi mereka mengisinya dengan hal-hal yang kurang lebih sama seperti yang mereka lakukan di bulan Ramadhan yaitu dengan beribadah, baik ibadah yang sifatnya wajib maupun sunnah.
Syekh Abdul Qadir al-Jailani dalam karyanya yang berjudul “Al-Ghunyah” Juz 2 halaman 29 (Maktabah Syamilah) mengatakan bahwa salah satu makna “Id” ialah hari dimana para hamba mengingat akan janji dan ancaman Allah SWT. serta kembali dan taubatnya hamba yang lemah kepada Allah yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih. Pernyataan tersebut mengingatkan kepada kita agar kita tidak menjadi hamba yang merugi seperti dalam Q.S. Al-Asr, akan tetapi menjadi hamba yang beruntung dengan cara meningkatkan iman dan taqwa, serta melakukan perbuatan-perbuatan baik.
Oleh karena itu, mari kita jadikan Idul Fitri sebagai momentum meningkatkan kualitas diri kita agar menjadi pribadi yang lebih baik agar predikat “fitrah” yang berarti “suci” setelah kita melaksanakan kewajiban di Bulan Ramadhan tidak sia-sia. Memang tidak mudah melakukannya, akan tetapi sudah selayaknya kita senantiasa berusaha untuk melaksanakannya dengan mengharap ridha dan pertolongan Allah SWT. sebagai Tuhan yang kita yakini akan keagungan-Nya. Wallahualam
Penulis: Muhammad Solihin (Santri Ponpes Darul Falah Besongo )
Editor: Sholahuddin