Be-songo.or.id

Kembang Wanita

(pinterest/SHMOG)

Era jahiliyah, figur Islam belum terlukiskan

Jalang atas nista akan insan seorang wanita

Singgah mulia, tuan rebut semena-mena

Laksana kembang, dipetik dan diinjak kala bosan

.

Mencuat tak beradap atas adab tuan punya

Hati yang tak kenal kasih, batu yang keras analoginya

Lantas, apalah daya kala itu lemah

Menerima tindasan, atas tuan berotot baja

.

Gerimis tangis titipkan pada hujan kelam

Dengan secuil napas terguyur lumpur masam

Sendu pahit dalam atma merana

Melayang di persimpangan tak tahu arah

.

Cukup sudah, dunia telah berwarna indah

Dengan segenggam corak warnanya

Melapisi kanvas yang telah ternoda

Terlukiskan Islam elok estetikanya

.

Islam, agama penyempurna

Pembawa atas kabar gembira

Dengan kalam Tuhan yang sempurna

Segala yang ada tertuang merajalela

.

Dengan kutipan di antaranya

Singgah pria setara dengan wanita

Di Mata Tuhan atas tanggung jawab keduanya

Akan laku kewajiban agama pun takdirnya

.

Petuah sepenjuru dunia

Jadilah wanita berilmu samudera

Bukan saja pasir yang terseret seketika Tak mampu berenang mendunia

.

Oleh: Farida Putri Ramadhani (Mahasiswa Aqidah dan Filsafat Islam angkatan 2022)

REKOMENDASI >