Be-songo.or.id

GALERI MANUSKRIP

روضة العلماء ٢
 
Terlindungi:

Khataman Al-Qur’an Tandai Berakhirnya Kegiatan Semester Gasal Besongo

IMG-20190105-WA0113

Gambar : Santri putra Besongo sedang melakukan khataman Qur’an, (4/1) di asrama B 6

Besongo News – Ngaliyan (4/1). Santri pondok pesantren Darul Falah Besongo mengadakan serangkaian kegiatan keagamaan setelah melaksanakan evaluasi pembelajaran akhir semester, antara lain ngaji Al-Qur’an, istighosah, berjanjen, manaqiban, dan puncaknya yakni khataman Al-Qur’an.

Serangkaian kegiatan tersebut dilaksanakan diseluruh asrama selama 4 hari (1-4/1) setelah salat Subuh dan Isya’.

Selain untuk mengisi kekosongan kegiatan mengaji rutin setelah ujian akhir semester, kegiatan ini dimaksudkan untuk melestarikan tradisi santri dalam memanfaatkan dan memaksimalkan waktu agar lebih positif dan bermanfaat.

Berbeda dengan semester sebelumnya, sistem pembelajaran saat ini mulai diadakan ujian akhir semester guna mengukur kemampuan santri dalam bertholabul ilmi selama ini. Pihak pesantren memberi jangka waktu dua minggu untuk menyelesaikan semua ujian. Sehingga, ditemukan beberapa santri yang kosong kegiatan karena telah menyelesaikan ujiannya.

M. Faiq Azmi selaku lurah memberi komentar, “memang baru pertama kali ini diadakan evaluasi pembelajaran, dari Abah memberikan waktu dua minggu. Ternyata, dalam seminggu saja banyak santri yang sudah selesai sehingga pada nganggur, tidak ada kegiatan. Atas instruksi Abah yang diberikan ke pengurus, diisilah kekosongan itu dengan kegiatan seperti manaqib, istighosah dan sejenisnya yang dilaksanakan seluruh santri. Kegiatan itu tidak sekedar mengisi kekosongan, ada nilai yang ditanamkan. Ketika masih di pondok, tradisi santri memanfaatkan waktu itu harus dijaga dan dimaksimalkan.”

Komentar selanjutnya datang dari salah satu santriwan, Iqbal Alan menanggapi kegiatan ini sebagai bentuk ketaatan beribadah kepada Allah, berdoa dan bertwakal setelah melakukan ujian akhir semester agar hasil dan ilmu yang dipeloreh mendapat ridho dan berkah dari Allah SWT. Selain itu, sebagai rasa ta’dim kepada para kyai dan guru yang telah wafat.

“Setelah mengerjakan ujian harus diimbangi dengan doa dan bertawashul kepada Allah melalui kegiatan tahlil, manaqib, sekaligus kirim doa kepada para sesepuh, kyai dan guru-guru kita, ungkapnya. (Tau_/Zi – red)