Gambar : Santri Putri Tahfidz sedang mengikuti lomba hafalan qur’an. (20/4) di Asrama B 5
Besongo News – Ngaliyan (20/04), telah berlangsung perlombaan pada minggu kedua kegiatan akhirussanah, yakni perlombaan Tahfidzul Qur’an putri baik untuk program tahfidz maupun non-tahfidz. Perlombaan dimulai pukul 13.30 WIB, Program tresebut bertempat di asrama B-5 Pondok Pesantren Darul Falah Besongo dengan tiga juri, yakni: Ustadzah Nilna Rifda, Ustadzah Evi Ernawati, dan Ustadzah Baqiyatus Sholihah.
Sedangkan perlombaan non-tahfidz dibagi menjadi tiga kelas bertempat di asrama B-9 Ponpes Darul Falah Besongo untuk kelas 1 dengan 4 juri dari kalangan santri yang sudah khatam 30 juz al-Qur’an bil-ghoib, yakni: Afifah, Yuliani Farikha, Novi Yunaning Tyas dan Vivit Kumala Sari. Kemudian untuk kelas 2 dan 3 bertempat di Madin Roudlotul Jannah bersama 4 juri yang juga dari kalangan santri hafidzah, yakni: Ishmah, Miftahur Rohmah, Kamala, dan Alfarisa.
Gambar : Santri Putri Non Tahfidz sedang mengikuti lomba hafalan qur’an. (20/4) di Madin Raudlotul Jannah
Sistem perlombaan untuk program tahfidz dibagi menjadi 2, yakni juz 30 dan selain juz 30. Perlombaan juz 30 diperuntukkan kelas 1 dan berhadapan dengan ustadzah Nilna Rifda sebagai juri.
Salah seorang santri kelas 1 tahfidz, Farida mengatakan bahwa dalam tesnya ia ditanya 2 hukum tajwid, lam jalalah dan hukum nun sukun/tanwin; menebak surat dari ayat yang dibacakan ustadzah; meneruskan ayat; dan membaca 1 surat berdasarkan lintingan yang telah diambil sebelum menghadap juri. Bagi selain juz 30, perlombaan langsung berhadapan dengan 2 juri sekaligus dengan 2 pertanyaan menyambung ayat sampai pojok akhir halaman dan diminta mencari 2 hukum tajwid dari ayat yang telah dibaca.
Begitu juga dengan mereka yang non-tahfidz, “ Ada 3 pertanyaan; menebak surat, menyambung ayat, dan membaca 1 surat penuh” ujar Luthfi, santri kelas 1.
Perlombaan berlangsung lancar, selesai ketika adzan ashar berkumandang, dan pukul 15.30 bagi mereka yang bergabung dalam program tahfidz. Tidak banyak yang mengharapkan juara pada perlombaan tahfidzul qur’an ini, karena sebagai evaluasi santri selama menghafalkan al-Qur’an sesuai pembagian setiap kelas.
Nurika Rahma sebagai salah satu santri program tahfidz mengatakan bahwa “ Bagi yang rajin nderes Al – Qur’an pastilah lancar ketika menyambung ayat, sedangkan aku masih sering malas dan belum istiqomah nderes Al-Qur’annya, introspeksi awake dewe wae lah” ujarnya usai lomba. (meellatilhaq – red)