Be-songo.or.id

M. Nizar Zulmi: Pengusaha Bukan Sekadar Mencari Kekayaan

(M. Nizar Zulmi/Narasumber manajemen Bisnis/Pascalib 2023)

Apa yang terlintas di pikiranmu saat mendapat pertanyaan “Apa itu pengusaha?” Jawabannya mungkin beragam. Ada yang mendefinisikan sebagai seorang pebisnis sukses, sebuah profesi yang memiliki pendapatan besar, dan sebagainya.

“Lalu, untuk apa menjadi entrepreneur? Tujuan dari menjadi entrepreneur bukan hanya tentang uang saja. Entrepreneur memiliki tujuan yang paling minimal adalah untuk tidak menjadi seorang pengemis atau bisa menghidupi diri sendiri. Tidak hanya itu, tujuan lain dari entrepreneur yaitu untuk membahagiakan kedua orang tua. Tombaknya kehidupan, ketika ingin sukses, minta ridlo kepada orang tua, terutama ibu,” M. Nizar Zulmi yang juga Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.

“Yang terpenting pengusaha bukan sekedar mencari kekayaan dan uang saja. Intinya bisnis ini berjalan jika ramai ya, Alhamdulillah, sepi ya bismillah mugi-mugi ramai. Di awal bisnis harus fokus, masalah berhasil itu belakangan,” tambahnya.

Hal itu disampaikan dalam acara Pascalib (Pasca Liburan) 2023 yang bertajuk “Mewujudkan Santri Produktif yang Berprestasi” yakni saat seminar Manajemen Bisnis yang dihelat Pondok Pesantren Darul Falah (Dafa) Besongo Semarang, Senin, (06/02/2023).

Beliau mengatakan, seorang entrepreneur harus meluruskan niat terlebih dahulu sebelum menjadi entrepreneur. Dan harus memiliki niat yang baik yang bisa membantu orang-orang yang membutuhkan.

“Seorang entrepreneur tidak boleh memiliki niat yang buruk dalam memulai sebuah bisnis. Bisnis yang besar dimulai dari bisnis yang terkecil. Sesuatu hal yang besar itu dimulai dari hal yang terkecil,” tuturnya.

Disampaikan, jika mengubah mindset itu merupakan hal terpenting dalam menjadi entrepreneur, seperti mempunyai sebuah prinsip. Maka, membangun midset dan mental yang sukses harus dibangun mulai sekarang.

Mindset itu cara berfikir bagaimana cara bekerja, bagaimana mempunyai pengalaman atau bisa disebut dengan cara bersikap kita dari membangun sebuah midset,” katanya.

Lalu lanjutnya, modal keberanian adalah sebuah modal ketika kita bisa membangun sebuah mindset yang benar dan mempunyai mental yang sukses.

“Rata-rata seseorang ketika memulai bisnis itu berpikir, jika sebuah bisnis itu memikirkan modal berupa uang, padahal bisnis itu bisa dimulai dari modal keberanian atau tekat kalian” ujarnya.

Dikatakan, kita harus memanfaatkan teknologi yang ada, seperti handphone yang dibuat untuk membuka bisnis secara online dan mempromosikan produk-produk yang dijual.

“Sebelum menjual dan mempromosikan, kita juga harus menguasai produk yang akan kita jual, mengetahui bagaimana proses pembuatan dari suatu produk. Contohnya, baik kepada costumer atau bisa disebut dengan costumer best, dari hal itu membuat setiap costumer yang membeli produk senang dalam membelinya dan akan membeli lagi produk yang dijual tersebut, tuturnya.

Di penghujung acara, beliau berpesan, bahwa fokus pada harta yang bisa menjadi keuntungan sesaat dan akan membuat kamu lelah. Tetapi fokuslah kepada manfaat dan membangun relasi, yang dapat membuat jangka panjang dalam suatu bisnis.

“Intinya setiap pengusaha membutuhkan duit. D (doa), U (usaha), I (ikhtiar), T (tawakal), dan ketika kita sudah sukses jangan lupakan kedua orang tua kita,” pungkasnya.

Oleh: Nuha Izzaturrahmah (Santriwati Pondok Pesantren Darul Falah Besongo Semarang dan Mahasiswa UIN Walisongo Semarang)