Semarang – besongo online, Satu Sya’ban 1443 H, dalam rangka memperingati peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw, seluruh warga Pondok Pesantren Darul Falah Besongo menghadiri acara peringatan yang bertempat di Lapangan Perumahan Bank Niaga. Peringatan Isra’ Mi’raj tahun ini merupakan acara pertama yang diselenggarakan dengan menghadirkan seluruh santri dalam satu tempat setelah sebelumnya berbagai acara yang diselenggarakan di tempat yang terpisah.
Dalam memperingati peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw, terdapat perspektif yang mungkin jarang di pandang oleh banyak orang. Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Besongo, KH. Imam Taufiq menuturkan bahwasannya perjalanan Isra’ Mi’raj bukanlah peristiwa yang terlampau serius, sebaliknya peristiwa ini merupakan perjalanan yang dapat dikatakan cukup rileks.
“Memperingati Isra’ Mi’raj dengan rileks saja, tidak usah sepaneng sebab Isra’ Mi’raj merupakan bentuk jalan-jalan yang Allah hadiahkan seusai kesedihan Nabi dalam peristiwa ‘ammul huzni.”
Selain itu, beliau juga berpesan bahwa dalam memperingati peristiwa ini, santri tidak boleh lupa untuk berrefleksi dengan peristiwa yang diperingati.
Dimeriahkan oleh Grup Rebana El-Falah, acara berjalan dengan begitu meriah. Kemeriahan acara peringatan semakin terasa ketika Pidato empat bahasa oleh perwakilan santri disampaikan.
Sontak suasana menjadi semakin meriah karena penyampaian oleh setiap santri sangat luar biasa. Kemeriahan acara yang berjalan mampu menghipnotis seluruh santri yang hadir dalam acara tersebut sehingga pidato yang disampaikan dapat difahami.
Kontribusi Pemuda untuk Bangsa
Pada acara inti, mauidoh hasanah pada peringatan tahun ini disampaikan oleh beliau Ustadz Muhammad Khudori dalam mauidhohnya, beliau menyampaikan beberapa hal berkenaan dengan pemuda yang berkarakter dan kontributif untuk masyarakat, bangsa dan negara.
Membicarakan tentang pemuda, beliau Ustadz Muhammad Khudori menjelaskan bahwa terdapat beberapa ciri pemuda yang berkarakter, diantaranya ialah
Pertama mempunyai tekad dan keyakinan kuat seperti yang tertuang dalam syair إذ الفتى حسب اعتقاده رفع # وكل من لم يعتقد لم ينتفع
“Kesuksesan pemuda ada pada tekadnya.”
Kedua, taat beribadah dan bertaqwa kepada Allah Swt; ketiga, pemuda yang senantiasa berdzikir di tempat yang sepi sambil menangis; keempat, pemuda yang senantia hatinya terpaut dengan masjid; kelima, dua pemuda yang mencintai karena Allah SWT.; keenam, pemuda yang takut kepada Allah SWT; dan terakhiri tidak suka pamer dalam beribadah
Acarapun ditutup dengan doa yang dipimpin beliau Ustadz Muhammad Khudori.
Reporter: Isna Rahma
Editor: Hanif Fauzi