Gambar : Ms. Brett (kiri) dengan Abah Imam Taufiq (kanan) disaat Abah memeberikan sambutan atas kedatangan Ms. Brett, (17/12) di Musholla Raudlatul Jannah
Besongo News- Ngaliyan (17/12) Pondok Pesantren Darul Falah (Dafa) Besongo kedatangan tamu istimewa dari Kedutaan Besar Amerika Serikat, Ms. Brett A. Walkley. Kunjungan kali ini diisi dengan diskusi dengan santri dan dewan asatidz. Kegiatan ini diadakan sebagai salah satu wujud perdamaian antara kedua negara, Indonesia-Amerika. Negara Indonesia dipilih karena menjadi negara dengan muslim terbanyak namun tetap dikenal sebagai negara damai.
Bertempat di mushola Rhoudlotul Jannah acara ini terbilang istimewa pasalnya langsung dimoderatori oleh Abah KH. Imam Taufiq sebagai pengasuh pesantren. Dalam kesempatan ini, beliau menyampaikan sambutan selamat datang dan terimakasih kepada Ms Brett sudah berkenan mengunjungi Pesantren Besongo dan mengajak santri serta asatidznya bersilaturahim bersama. Abah juga berpesan agar diskusi ini dapat dimanfaatkan dengan baik untuk menggali informasi penting yang akan disampaikan ibu kelahiran California ini.
Tak hanya memperkenalkan diri, dalam diskusinya dengan para santri Ms. Brett menawarkan beberapa program seperti life in USA, exchange program, YSEALI program, student leader, dan beberapa program lain yang serupa. Program-program ini dimaksudkan agar santri dan asatidz dapat belajar di Amerika selama beberapa waktu. Tentu tak bisa setelah daftar langsung terbang ke Amerika, penyeleksian dilakukan bukan hanya dalam Indonesia namun juga dengan seluruh negara ASEAN. Peserta yang dipilih bukan hanya karena sekedar jalan-jalan di Amerika namun juga berkomitmen untuk memajukan komunitasnya dengan ilmu yang telah ia dapat selama mendapatkan ilmu baru di Negeri Paman Sam itu.
“Saya bangga dengan santri di sini karena memang unik. Mahasiswa yang nyantri”. Papar Ms. Brett
Selain itu MS. Brett menyukai orang Indonesia. Menurutnya orang Indonesia itu hangat, bersahabat dan dia menikmati keadaan seperti itu. Lebih dari 5 bulan di Indonesia memberikan kesan keanekaragaman kehidupan dan alam. Hal ini pula yang membuatnya betah di Indonesia sebagaimana keadaan di tanah kelahirannya.
Naila, salah seorang santri mengatakan bahwa diskusi semacam ini menarik karena termasuk kegiatan jarang ada tamu dari Kedutaan di Pesantren Besongo ini. Kendalanya adalah kurang cakapnya beberapa santri dalam berbahasa Inggris sehingga membuat kesulitan meresap pesan yang disampaikan dari Ms. Brett. Namun, dibalik itu diskusi ini tetap memberikan dampak positif bagi santri dengan tambahnya semangat belajar apalagi untuk bisa belajar di luar negeri. Sehingga memberikan semangat untuk menguasai kecakapan dalam berbahasa Inggris.(Gayuh-red/zul)