Be-songo.or.id

Ngaji Wirausaha di Ma’had Walisongo

IMG-20180531-WA0041_1527777706807

Semarang (30/05) pengurus wilayah Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) Jawa Tengah mengadakan seminar kewirausahaan bertema “Membangun Kemandirian Wirausaha Muda”. Dialog ini menggandeng PT. Pegadaian dilaksanakan di Ma’had Al Jami’ah Walisongo Semarang. Peserta kegiatan seluruhnya dari mahasiswi UIN Walisongo Semarang. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun anak bangsa yang mandiri dan kreatif dalam memanfaatkan peluang, terkhusus peluang menjadi pengusaha muda.

“Seminar di Ma’had Al Jami’ah Walisongo yang penduduknya 100% adalah perempuan agar nantinya terbentuk generasi ibu yang mandiri, sholihah dan berkualitas,” ungkap ketua LKKNU Jateng; Hj. Jauharotul Farida.

Selain itu peluang menjadi pengusaha tak hanya dimiliki oleh kaum laki-laki saja, namun sebagai perempuan harus bisa menjadi pengusaha muda. Menjadi pengusaha berarti mampu untuk hidup mandiri dan tak akan banyak merepotkan orang lain.

Hadir Malik Khidir sebagai narasumber pertama, pemenang Kontes Robotik Dunia yang menjadi kini pengusaha sukses usia muda. Alumni pondok pesantren Al-Barokah Yogyakarta sekaligus alumni mahasiswa Universitas Gajah Mada ini berbagi pengalaman tentang bagaimana cara menjadi yang seperti sekarang. Hal ini bermodalkan keistiqomahan beribadah dan terus berdoa serta keistoqomahan dalam memanfaatkan keterampilan kreatif merancang sesuatu yang baru. Hal ini terwujud berkat kontes robot dunia sebagai perwakilan Indonesia hingga akhirnya cita-citanya berkeliling dunia dan berfoto dengan patung Liberti terwujud.

“Persiapan menuju masa depan merupakan hal yang sangat penting, maka dari itu ia berpesan agar para generasi muda harus siap berkarya untuk negeri, dengan kata inspirasi yang dibuatnya “menjadi santri berkualitas, berkarya tanpa batas, tanpa lupa yang di Atas (Allah),” tandas Malik.

IMG-20180531-WA0040

Malik senantiasa memberi motivasi mahasiswa yang sekaligus nyantri untuk selalu bersemangat dalam mengembangkan bakat, apalagi di masa sekarang dan yang mengistilahkan dengan ‘dunia dalam genggaman’ (era-gadget). Dari ia lulus kuliah hingga kini ia telah banyak merancang robot untuk keperluan membantu masyarakat Indonesia, salah satunya adalah alat pemantau salah satu gunung di Bali.

Sekarang, ia dan beberapa timnya sering diminta untuk merancang robot yang kadang pesanan maupun produksi sendiri untuk membantu memudahkan pekerjaan. Ia senantiasa ingat dengan hadits Rasulullah SAW yang sangat mementingkan pendidikan anak cucunya yakni: “Ajarkan anak cucumu untuk berenang, memananah, dan berkuda”. Hadis tersebut disesuaikannya dengan masa sekarang (era-milenial), maka ia akan terus mengajarkan anak bangsa untuk memanfaatkan ketrampilan dengan kreatif berkarya, supaya Indonesia tidak menjadi negara yang tertinggal nantinya.

Seminar diakhiri dengan tanya jawab dari peserta dan pembagian hadiah dari pegadaian. Pegadaian Pusat narasumber kedua;  Ade Yahya menyampaikan bahwa pegadaian siap menjembatani bagi orang-orang yang mau membuka usaha, karena membantu adalah kewajiban setiap muslim. Jadi disamping berwirausaha kita juga dapat memanfaatkan setiap kesempatan untuk beribadah kepada-Nya. (Hilviana / red).