Be-songo.or.id-Semarang, Pondok Pesantren Darul Falah Besongo menggelar acara Problem Solving dengan tema Santri, Cyber War, dan Soft Literacy, Ahad (06/02/2022). Acara ini merupakan salah satu rangkaian dari acara Pasca Liburan (Pascalib) yang diagendakan setiap tahunnya. Webinar kali ini dihadiri oleh narasumber yang kompeten dan berpengalaman, yaitu bapak Misbah Khoiruddin Zuhri dan Syaiful Bakhri. Webinar yang berlangsung pukul 14.10-15.30 dihadiri oleh santri Pondok Pesantren Darul Falah Semarang.
Acara ini berlangsung di dua tempat yaitu asrama B13 untuk kelas 1 dan 3, Asrama B9 untuk kelas 2 dan 4. Bapak Misbah selaku narasumber memberikan materi secara umum mengenai media sosial. Sebagai refleksi pembuka acara beliau memberikan pertanyaan mengenai media sosial.
“Apakah media sosial termasuk dalam institusi sosial?” Begitulah sapanya kepada para santri.
Beliau menjelaskan secara gamblang tentang media sosial, menurutnya ruang jumpa yang dibutuhkan media sosial bukan hanya sekedar perjumpaan akan tetapi perlunya pencarian makna.
“Institusi sosial yang dibagi menjadi dua bagian yaitu institusi bisnis dan institusi intelijen.” Ujarnya menyinggung mengenai institusi sosial
Selanjutnya beliau juga memaparkan bahwa media sosial memiliki dua wajah. Pada satu sisi demokratis deliberative dimana media sosial memberikan kebebasan untuk melakukan aktivitas disana, seperti memposting foto dan membuat story. Di sisi lain tanpa disadari sebenarnya kita sedang dikendalikan. Tak hanya itu, Bapak Misbah juga menjelaskan tentang surveillance capitalism, user behavior data, dan beberapa lainnya yang sangat erat dengan kehidupan kita sebagai user sosial media.
Tiba di penghujung sesi tanya jawab santri masih antusias menyimak pemaparan dari narasumber. Ada 2 santri yang bertanya, yakni Yusuf dan Burhanudin Iqbal. Mereka bertanya tentang tantangan produksi di sosial media dan dampak kemelekatan sebuah pesan dari konten yang diproduksi di sosial media.
Burhanudin Iqbal menanyakan mengenai pembuatan konten yang viral di sosial media yang tidak akan berlangsung lama karena tergerus dengan konten yang sedang viral atau trending. Pertanyaan tersebut dijawab oleh narasumber dengan sangat menarik melalui contoh praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai penutup Bapak Misbah memberikan closing statement berupa harapan semoga kedepan kita bisa mendapatkan jutaan makna yang tersimpan dalam perjumpaan media sosial dan semoga makna tersebut selalu bertumbuh menjadi kebaikan dan kebaikan itu bertumbuh menjadi keberkahan. Tak lupa beliau juga mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan dan tetap menjaga prokes karena berita covid yang semakin meningkat akhir-akhir ini.
Reporter: Rifda Salsabila Putri Hanafi
Editor: Fiya Faridatul Afidah