Be-songo.or.id

Pascalib 2024: Teknik Desain Menarik dan Estetik

Pascalib kali ini yaitu pada hari Jum’at (09/02/2024), diisi dengan kegiatan seminar yang dilaksanakan di asrama B9 dengan tema “Mastering Design with Canva” atau menguasi teknik desain menggunakan aplikasi Canva oleh Mas Haris Ashfa El Hakim. 

Canva sendiri merupakan aplikasi visual yang digunakan sebagai alat bantu desain. Saat ini, aplikasi ini sering digunakan oleh mahasiswa dalam membuat Powerpoint, infografis, dan lain-lain. Mas Haris mengatakan, kalau mau mendesain harus ada konsepnya terlebih dahulu. 

“Konsep desain itu jangan yang rumit tapi tetap harus menarik, supaya mudah dipahami oleh audiens,” ucap CEO PT Aish Media Group.

Haris Ashfa menjelaskan, tujuan desain itu memberikan informasi atau mengungkapkan ide. Sekarang ini eranya tipografis, dimana masyarakat lebih menyukai penyampaian informasi lewat desain visual. 

“Desain yang baik itu, yang terlihat rapi dan estetik,” lanjut beliau.

Beliau mengatakan, ada 4 tips dalam merangkai desain supaya rapi. Pertama, tipografinya harus bisa terbaca dan konsep warnanya juga harus serasi. Kedua, pemilihan font-nya harus sesuai konteks yang ingin disampaikan. Ketiga, jangan mendesain secara berlebihan hingga susah untuk dipahami. Keempat, menggunakan skala yang tepat, dalam artian harus menggunakan skala yang sesuai. Kelima, space yang digunakan harus seimbang (tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit).

Mas Haris juga menjelaskan bahwa ada 6 prinsip desain yang harus diperhatikan. Pertama, harus balance desainnya. Kedua, satu persatuan yang serasi. Ketiga, kejelasan isi yang disampaikan dalam desain tersebut. Keempat, repetisi atau variasi yang beragam. Kelima, pemilihan warna yang tepat. Keenam, penekanan terhadap pesan yang ingin disampaikan dalam visual.

“Ketika ingin bisa mendesain, kita harus riset dulu supaya mendapatkan konsep desainnya, lalu mengembangkan konsep tersebut dengan balance satu kesatuan variasi yang serasi dan pemilihan warna yang tepat. Jika ingin bisa, kita harus lebih sering bergerak, dalam artian melatih diri dalam hal mendesain. Karena konsistensi adalah kunci dari kunci yang terkunci,” ujar beliau.

Oleh: Siti Husnul Muafah

Editor: Sholahuddin