Be-songo.or.id

Pembekalan Khusus untuk Santri; Training Resolusi Konflik

SEMARANG – Empat puluh delapan santriwati Pondok Pesantren Darul Falah (Dafa) Be-Songo mengikuti kegiatan pasca liburan (pascalib) di asrama B-9. Materi pada hari kedua, Selasa (24/02) adalah Training Resolusi Konflik Tingkat Dasar. Atas kesepakatan, panitia pascalib mendatangkan narasumber dari Walisongo Mediation Center (WMC).

Untuk mengefisiensi waktu, training ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dimulai pada pukul 08.00-11.00 WIB. Sedangkan sesi kedua dilanjutkan pukul 13.00-16.00 WIB.

Ahwan Fanani, pembicara sesi pertama menjelaskan, resolusi konflik adalah mencairkan kembali suatu konflik atau permasalahan. Dua pihak yang saling menyalahkan adalah salah satu gejala timbulnya konflik. Maka langkah umum untuk meresolusi konflik diantaranya adalah menentukan ground (aturan), active listening, identifikasi interest bersama, brainstotming, dan negosiasi. Apabila langkah-langkah tersebut telah terpenuhi, maka tercapailah keputusan yang sudah disepakati dari dua belah pihak.

Resolusi Konflik Sesi ke-2

Muhammad Saifullah, pemateri kedua mengawali materi dengan permainan yang berhubungan dengan resolusi konflik. Di samping penghilang rasa jenuh, santri dapat praktik langsung bagaimana memahami dan menyelesaikan konflik dengan cara yang mudah dipahami.

Usai permainan, salah satu tim WMC ini berkata, persepsi dan konflik memiliki perbedaan titik pandang yang dibentuk, baik dari sejarah kehidupan, karakter pribadi, cara hidup, maupun nilai yang dianut. Sehingga berbeda pula cara pandang seseorang dalam menyikapi masalah yang dihadapi.

“Setiap orang itu berbeda-beda pendapat dalam menyikapi suatu permasalahan dan tidak lupa mengedepankan positif fish”, tegasnya.

Beliau menambahkan, identitas dan menempatkan diri sesuai dengan tempatnya adalah hal yang harus dimiliki oleh setiap individu. Dengan demikian, komunikasi yang baik sangat diperlukan untuk menyelesaikan konflik antara dua pihak yang terkait.

(By: Parti)

REKOMENDASI >