Semarang (23/11) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Provinsi Jawa tengah mengadakan diskusi dengaan tema “Peningkatan Kesadaran Bela Negara” yang bertempat di Hotel Indah Bandungan, Bandungan-Kab.Semarang. Acara ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat berbangsa dan penguatan bela Negara dengan cara penguatan kepada rakyat Indonesia, khusunya anak bangsa. Dengan dibiayai oleh APBN Jateng, tiap peserta mendapat fasilitas diantaranya; menambah ilmu, sertifikat, jaket, tas, bloknote, pen, snack, makan siang, uang transport, dan yang tidak kalah penting adalah pemandangan indah sekitar hotel yang tepat berada di daerah kaki gunung Ungaran.
Acara dimulai sekitar pukul 09.00 dengan pembacaan rangkaian acara oleh MC, dilanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia, pembacaan Pancasila, sambutan sekaligus pembukaan acara Diskusi “Peningkatan Kesadaran Bela Negara” Kemudian penyematan tanda peserta yang diwakili oleh 2 orang peserta, 1 dari laki-laki dan 1 dari perempuan dengan diikuti oleh peserta yang lain, kemudian diakhiri doa penutup.
Selanjutnya acara inti, pemaparan materi yang disampaikann oleh 3 narasumber yaitu; Zainal Arifin, Dr. Drs. Budiyanto, SH, M.Hum. dan yang terakhir Drs. H. Agus Fathuddin Yusuf, S.Ag menarik perhatian peserta khususnya yang kalangan muda. Diskusi dan dialog bela Negara ini dimoderatori oleh, M Rikza Chamami, M.SI, beliau mengantarkan diskusi dan membacakan satu persatu Curiculum Vitae para narasumber dan diikuti penuh antusias oleh peserta.
Pada dialog pertama, oleh Zainal Arifin selaku ketua Forum Diskusi Anak bangsa menyampaikan, bahwa “sebagai anak bangsa harus sadar akan bela Negara. Agar kelak nantinya bisa mengabdi untuk Negeri dan membangun Negara menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur“.
Dialog yang kedua oleh Kepala Kesbangpol Jateng, Budiyanto. Beliau memaparkan tentang “Bela Negara dalam Kehidupan Bermasyarakat”, bahwa sebagai anak bangsa kita tidak perlu menunggu bisa mendirikan lembaga politik yang besar untuk bentuk bela negara, tapi dengan semangat juang yang tinggi generasi muda bisa memulai dengan hal terkecil yang dilakukan di lingkungan sekitar. Dan selain dengan tujuan Bela Negara, kalangan muda juga harus mencantumkan niat untuk membangun bangsa menjadi Negara panutan baik Negara lain, mempunyai ciri khas tersendiri dimana dapat menhindarkan negara dari segala problematika yang ada seperti; Kebodohan, Redikalisme, krisis ekonomi, ketertinggalan IT dan lain sebagainya.
Dialog ke-tiga disampaikan oleh bapak Agus Fathuddin Yusuf, selaku wakil Kepala Wartawan Bid. Pendidikan. Beliau menyampaikan sedikit tentang “cara menanggulangi Berita Hoax yang sering beredar”. Karena dirasa perkembangan zaman yang semakin canggih, kini berjuta-juta orang dengan mudah bisa mengakses info terbaru, dimana pun dan kapan pun. Tidak heran jika banyak juga masalah yang muncul, terkhusus tentang info atau berita hoax yang sering disebar begitu saja tanpa ada yang bertanggungjawab.
Menanggapi problem yang demikian, upaya kita sebagai anak bangsa harus lebih jeli memilih dan memilah mana yang benar dan mana yang salah, mencari bukti kebenaran atas adanya berita atau info yang menyebar, tidak menyelewengkan segala hal yang jelas menjadi tidak jelas, dan dilihat apakah info atau berita yang disebar itu menjadikan manfaat atau tidak. Jika sudah terbukti kebenarannya dan kemanfaatannya, maka kita dikembangkan oleh anak bangsa dan kemudian bisa share kepada seluruh khalayak umum.
Setelahpemaparan dari ketiga narasumber selesai, disksi dilanjutkan dengan dialog dengan peserta. Moderator mempersilahkan peserta untuk mengutarakan permasalahan yang ingin disampaikan dengan memberikan pertanyaan kemudian narawumber menjawab dan menanggapi. Setelah dirasa cukup atas tanggapan narasumber acara pun ditutup dan usai tepat pukul 13.40 WIB, dilanjutkan dengan ramah-tamah, pembagian sertifikat peserta dan ishoma. (Hlv, red)