Keterangan : Prof. Dr. KH. Imam Taufiq, M.Ag sedang mengisi ceramah, (10/09) di Aula Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah.
Besongo News – Banyumanik, Semarak kegiatan menyambut tahun baru 1441 H terlihat di rayakan diberbagai daerah. Salah satunya di Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah, yang mana kegiatan tersebut di konsep bersamaan dengan kegiatan kajian keislaman rutinan satu bulan satu kali di tempat yang berbeda.
Turut hadir pula Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah, Sugeng Riyanto beserta puluhan Jama’ah pengajian tersebut memadati Aula Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah. Sebagai sarana tempat kajian keislaman dan memeriahkan tahun baru islam, khususnya bertepatan pada tanggal 10 Muharram.
Kegiatan yang berlangsung Selasa (10/09) malam itu, mengangkat tema Refleksi Tahun Baru Hijriyyah. Dalam kesempatan itu pula menghadirkan pembicara Prof. Dr. KH. Imam Taufiq, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negri (UIN) Walisongo.
Dalam ceramahnya,Prof. Imam Taufiq menjelaskan bahwa bulan Hijriyyah merupakan momentum bagi umat Islam untuk merubah dirinya menjadi umat yang bermartabat.
“Bulan Hijriyyah merupakan bulan yang luar biasa bagi umat Islam untuk merubah dirinya menjadi umat yang bermartabat dan mempunyai nilai – nilai kebudayaan Islami”. Tegas Sekretaris Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Jawa Tengah.
Untuk itu, Prof. Imam Taufiq mengajak kepada para jama’ah untuk menengok arti dari kata Hijrah yang mana Hijrah dapat dimaknai sebgai perpindahan sesuatu pada diri seseorang yang mulanya statis menjadi dinamis.
“Hijrah itu meninggalkan dan menjauhkan diri dari sesuatu yang tidak baik menjadi baik, dari sesuatu statis menjadi sesuatu yang dinamis. Agar kehidupan seseorang itu menjadi lebih baik.” Jelas Pengsuh Ponpes Darul Falah Besongo Semarang.
Kemudian lebih lanjut ia juga membagi Hijrah menjadi empat macam.“Hijrah itu dibagi menjadi empat macam yaitu, Hijrah Makani, Hijrah Fikri, Hijrah Su’uri Hijrah , Hijarh Suluki.” Terangnya.
Selanjutnya ia berpesan di akhir ceramhnya untuk menanamkan rasa cinta di setiap hijrah yang dilakukakan oleh setiap orang.
“Hijrah itu di semua bidangnya harus ditanamkan rasa cinta. Seperti halnya hijrahnya orang yang mencari ilmu atau belajar. Ia harus memiliki rasa cinta tehadap ilmu tersebut. Agar apa yang ia kerjakan menjadi lebih mudah dan nyaman.” Pesannya dalam mengakhiri ceramah tersebut. (Rizal/red)