Be-songo.or.id

Prof Quraish Shihab: Puasa sebagai Bentuk Meneladani Sifat Allah

Cendekiawan Muslim Indonesia, Profesor Quraish Shihab menjelaskan, puasa sebenarnya adalah upaya meneladani sifat-sifat Allah SWT. Adapun kebutuhan manusia atau kebutuhan fa’ali manusia yakni, makan, minum dan hubungan suami istri.

“Tetapi kebutuhan akan makan dan minum itu bisa ditangguhkan sementara oleh manusia dalam beberapa waktu,” jelas Prof Quraish dalam tayangan video di kanal YouTube Quraish Shihab.

Menurut beliau, berbeda halnya dengan bernafas, manusia tidak bisa menahan tidak menghirup oksigen.

Disampaikan, Allah SWT tidak makan dan tidak minum, dan tidak memiliki pasangan. Inilah yang pertama diteladani oleh manusia dari sifat Allah, sesuai dengan kemampuan manusia.

“Allah mengukur bahwa rata-rata manusia bisa tidak makan dan tidak minum dan tentu lebih bisa lagi tidak melakukan hubungan seks. Normalnya katakan 12 jam,” ujarnya.

“Maka, Allah SWT menetapkan bahwa puasa tidak makan dan tidak minum dan seterusnya itu dimulai dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari. Buktinya orang di Eropa puasanya sampai 14 jam atau 15 jam,” tambahnya.

Dikatakan, Allah tidak makan dan minum, dan tidak memiliki pasangan merupakan hal pertama yang diteladani manusia, inilah yang pertama diperintahkan melalui puasa agar diteladani oleh manusia.

“Tetapi, sebenarnya bukan cuman itu yang mestinya diteladani dari segi syariat,” tuturnya.

Lanjut beliau, dari segi substansi yang dikehendaki oleh agama adalah meneladani sifat-sifat Allah, meneladani bagaimana dia Maha Pemaaf, Maha Mengetahui, menahan amarah, Maha Dermawan, Maha Kaya.

” Maha Kaya Allah itu bukan dalam arti memiliki materi yang banyak, tetapi Allah itu tidak membutuhkan sesuatu,” pungkasnya.

Oleh: Ahmad Uwes Alqoroni (Santri Pondok Pesantren Darul Falah Besongo Semarang dan Mahasiswa UIN Walisongo Semarang)

REKOMENDASI >