Salah satu dari berbagai amalan yang dicintai oleh Allah SWt adalah ibadah puasa. Dalam bahasa Arab yaitu, shaum yang berarti mencegah atau menahan. Secara umum, puasa artinya menahan diri dari makan dan minum juga segala perbuatan yang dapat membatalkan puasa, yang dilakukan mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
Dalam memaknai ibadah puasa, bahwasanya eksistensinya tidak hanya sekadar menahan makan dan minum, tetapi ada beberapa hal yang juga perlu diperhatikan, yakni menahan nafsu dalam keburukan, seperti perilaku, perkataan juga perbuatan yang sifatnya memberikan dampak buruk. Namun, puasa juga dapat dimaknai sebagai benteng untuk diri-sendiri dari godaan-godaan yang akan menghadang.
Sementara itu, menilik macam-macam ibadah puasa yang dilakukan para nabi, bahwasanya ibadah puasa ini tidak hanya dilakukan oleh umat Nabi Muhammad Saw. Tetapi, ibadah puasa telah terjadi sejak zaman Nabi Adam as.
Nabi Adam AS
Nabi Adam merupakan manusia pertama yang diturunkan ke Bumi oleh Allah SWT. Nabi Adam sendiri bukan seperti teori yang dikemukakan oleh Darwin dengan teorinya evolusi yang tergolong makhluk manusia purba. Tetapi, beliau seorang yang memiliki pengetahuan yang tinggi dan beradab yang merupakan mantan penghuni surga. Hal itu terjadi karena kelalaiannya, dihasut oleh setan untuk memakan buah kuldi yang mengakibatkan diturunkan oleh Allah SWT ke bumi. Setelah itu, beliau dijadikan sebagai Khalifah (Pemimpin) di muka bumi dan seisinya.
Menurut Ibnu Katsir dalam kitab Tafsir Al-Qur’an al-Adhim menjelaskan, ajaran puasa sudah ada sejak lama yakni pada masa Nabi Adam dengan melakukan ibadah puasa setiap bulan tiga kali. Namun, ada riwayat lain yang mengatakan, bahwa beliau pada saat diturunkan ke bumi berpuasa sehari semalam. Sebuah pendapat lagi menyebutkan, beliau berpuasa setiap pada tanggal 10 Muharam sebagai bentuk rasa syukur karena telah dipertemukan kembali dengan istrinya yakni Hawa.
Ada juga yang mengungkapkan, beliau berpuasa setiap tahun selama 40 hari 40 malam dengan harapan mendoakan anak-anaknya untuk selalu menjadi manusia yang taat perintah dan menjauhi larangan-Nya. Selain itu, ada sebuah pendapat mengatakan, beliau berpuasa setiap hari jumat sebagai rasa syukur diterimanya tobat beliau oleh Nabi Adam. Semua puasa yang dilakukan Nabi Adam as ini tentunya memiliki sebuah tujuan suci yakni, memperoleh Rahmat dan Ridho Allah SWT.
Nabi Idris (Puasa Sepanjang Masa)
Nabi Idris adalah keturunan Nabi Adam dan Siti hawa yang keenam. Beliau terkenal sebagai nabi yang banyak sekali mempelajari ilmu, sekaligus penemu tulisan dan alat tulisnya. Allah SWT memberikan kepadanya sebuah kepandaian dalam memahami ilmu kehidupan. Beliau menciptakan alat-alat yang dapat membantu pekerjaan manusia.
Nabi Idris mempunyai sebuah amalan yaitu, puasa setiap hari sepanjang masa. Beliau melakukan ibadah puasa setiap selesai berbuka puasa. Kemudian, lanjut melakukan ibadah salat sepanjang malam yang dilakukan sampai matahari terbit. Setelah matahari terbit, ia mulai berpuasa lagi.
Nabi Nuh (Puasa Tiga Kali Setiap Bulan)
Nabi Nuh merupakan sosok yang memiliki istri salihah dan selalu setia menemani dalam menjalankan perintah Allah SWT, yaitu Wafida. Dalam proses berdakwahnya, beliau sering kali mendapatkan kata-kata kotor dan dianggap sebagai orang gila oleh orang-orang zalim. Sampai pada akhirnya, beliau diberi wahyu oleh Allah SWT untuk membuat kapal yang digunakan untuk menampung pengikut-pengikutnya.
Orang-orang yang menghujatnya diazab oleh Allah SWT dengan adanya musim panas kepanjangan. Kemudian, Allah SWT menurunkan hujan yang begitu lebat selama berhari-hari. Sehingga, banjir datang yang kemudian menenggelamkan segala yang ada di daratan.
Dalam hal ibadah puasa, beliau melakukan puasa tiga hari setiap bulan sepanjang masa. Namun, terdapat sumber yang menjelaskan, ketika kaum Nabi Nuh diberi azab oleh Allah dengan munculnya banjir yang begitu besar, beliau melakukan ibadah puasa selama di kapal. Diperkuat pendapat Ibnu Katsir dan Ibnu Majah bahwasanya puasa yang dilakukan nabi Nuh yaitu selama setahun penuh ketika berada di atas kapal. Kemudian, sebagai wujud rasa syukur dan mengharapkan ridla Allah SWT, nabi Nuh beserta para pengikutnya melakukan ibadah puasa sampai banjir surut.
Nabi Musa (Puasa 40 Hari)
Nabi Musa merupakan seorang nabi yang dijuluki sebagai kalimullah yang memiliki arti orang yang diajak berbicara oleh Allah SWT. Dalam hal ritual ibadah puasa, beliau melakukan puasa selama 40 hari. Hal ini berawal ketika nabi Musa di Gunung Sinai selama 40 hari 40 malam atas perintah Allah SWT.
Saat itu, beliau tidak makan roti bahkan tidak minum sedikit pun. Nabi Musa juga bertapa melampui batas normal manusia. Ketika beliau telah selesai melakukan bertapa tersebut, beliau turun dari Gunung Sinai. Dan betapa mengejutnya, wajah beliau keluar cahaya yang begitu terang, tampak berbinar sehingga orang-orang terkesima saat melihatnya. Hal ini yang menjadi keajaiban yang terjadi oleh nabi Musa.
Ritual ibadah puasa 40 hari 40 malam ini, kemudian diteruskan oleh bangsa Yahudi. Mereka memiliki keyakinan bahwasanya puasa tersebut dapat memberikan jalan agar segala yang diinginkan tercapai. Bukan hanya itu, puasa ini juga dipercaya bisa menolak bahaya atas bencana yang menimpa.
Nabi Daud (Satu Hari Berpuasa, Satu Hari Berbuka)
Diantara beberapa ritual ibadah puasa para nabi di atas, puasa nabi Daud merupakan puasa yang paling populer hingga saat ini. Puasa ini tergolong istimewa, karena menurut banyak pandangan ulama, nabi Daud melakukannya tidak hanya menjadi seorang rasul saja, tetapi juga seorang raja, prajurit dan ahli perang yang juga terkenal dengan suara merdunya.
Ibadah puasa yang dilakaukan nabi Daud adalah selang-seling atau satu hari puasa dan satu hari tidak. Kebiasaan ibadah puasa yang dilakukan nabi Daud ini memberikan hikmah yang luar biasa. Beliau dianugerahi anak yang menjadi nabi, yaitu nabi Sulaiman yang dalam kesehariannya juga menjalani puasa. Hanya saja, nabi Sulaiman dalam beribadah puasa dilakukan di tiga hari awal bulan, tiga hari di tengah bulan dan tiga hari di akhir bulan. Meskipun yang dilakukan nabi Sulaiman berbeda dengan cara nabi Daud, tetapi nabi Sulaiman memiliki cara sendiri dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Nabi Isa (Puasa 50 Hari)
Begitu banyak cerita mengenai beliau salah satunya dalam Al-Qur’an menceritakan bahwasanya nabi Isa lahir tanpa seorang ayah. Ini merupakan suatu keajaiban yang menurut akal budi manusia tidak bisa menjangkau. Tetapi, hal ini justru membuktikan bahwasanya inilah salah satu mukjizat nabi Isa yang diberikan oleh Allah SWT.
Selain itu, beliau memiliki kelebihan yaitu, berpuasa selama 50 hari sepanjang tahun. Ibadah ini tidak lain yaitu dengan maksud agar umatnya selalu mengikuti apa yang telah nabi Isa jalani. Ketika beliau berpuasa, murid-muridnya menghampiri dan bertanya perihal ibadah puasa yang dilakukan nabi Isa.
Nabi Isa menyatakan, bahwasanya puasa yang dilakukan beliau adalah dengan tidak memperlihatkan kepada siapa pun, bahwa beliau sedang menjalankan berpuasa. Sikap ini juga menjadi sebuah bentuk toleransi antarumat beragama lain dalam menjalankan puasa.
Nabi Muhammad Saw (Puasa Ramadhan 30 Hari)
Siapa yang tidak kenal dengan nabi Muhammad Saw? Nabi terakhir yang menjadi panutan seluruh umat Muslim. Allah SWT melalui Al-Qur’an mengutus nabi Muhammad Saw. untuk membimbing umatnya, agar selalu menjalankan setiap perintah-Nya. Beliau tidak pernah berhenti memberikan contoh baik, baik itu kesabaran, ketakwaan dan keteladanan sifat yang mencerminkan seorang manusia yang memiliki hubungan dekat dengan Sang Pencipta.
Nabi Muhammad Saw. memiliki begitu banyak amalan-amalan yang dapat kita contoh. Salah satunya adalah ibadah puasa yaitu, puasa ramadhan. Puasa ini dihukumi wajib bagi setiap Muslim yang telah memenuhi berbagai syarat puasa. Dan boleh tidak melaksanakan puasa jika terdapat uzur syar’i. Puasa ini dilakukan selama satu bulan penuh yang bertepatan pada bulan ramadhan (tahun hijriyah).
Dalam pelaksanaan puasa ramadhan ini, dimulai ketika matahari terbit di waktu fajar. Dan puasa ini diakhiri dengan berbuka yang dilaksanakan sore hari ketika matahari telah tenggelam. Atau saat ini dapat ditandai dengan adanya suara azan maghrib.
Inilah beberapa amalan-amalan ibadah puasa yang dilakukan para nabi. Maka, dapat kita ketahui, ternyata tradisi puasa telah ada sejak zaman nabi Adam as. Dan setiap nabi memiliki tradisi dan tata cara puasa tersendiri. Nabi Adam berpuasa setiap tahun selama 40 hari 40 malam dengan harapan mendoakan anak-anaknya untuk selalu menjadi manusia yang taat perintah dan menjauhi larangan-Nya. Nabi Idris melakukan ibadah puasa setiap hari sepanjang masa. Nabi Nuh melaksanakan ibadah puasa tiga hari setiap bulan sepanjang masa. Nabi Musa melaksanakan ritual ibadah puasa 40 hari 40 malam. Nabi Daud melakukan ibadah puasa satu hari berpuasa, kemudian satu hari berbuka. Nabi Isa berpuasa selama 50 hari sepanjang tahun. Kemudian, Nabi Muhammad melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh yakni pada bulan Ramadhan. Ibadah puasa yang mereka lakukan tentunya memiliki hakekat sama yakni, mensucikan diri dan mendidik jiwa untuk menjadi seseorang yang dekat dengan Sang Pencipta.
Oleh: M. Raif Al Abrar (Santri Pondok Pesantren Darul Falah Besongo Semarang dan Mahasiswa UIN Walisongo Semarang)
Sumber: Taufiq El-Jaquene, Ferry. 2018. Tradisi Puasa Para Nabi “Menyingkap Hikmah dan Kedahsyatan Laku Prihatin Para Nabi Dari Nabi Adam Hingga Nabi Muhammad”.Yogyakarta: Araska.