Be-songo.or.id

GALERI MANUSKRIP

روضة العلماء ٢

Rembuk Solidaritas

Foto Pesantren Be-Songo.

BESONGO NEWS – upgreding membangun solidaritas santri merupakan salah satu edukasi dalam kegiatan pasca liburan. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 21 Februari 2017 di aula Pondok Pesantren Darul Falah Be-Songo. Ibu Solkhah Mufrikhah, M. Hum selaku narasumber pada agenda ini. acara dimulai pukul 12.30–15.00 WIB.

Sebelumnya mari kita fahami makna dari tema tersebut, bahwasanya dalam kata “membangun” pastilah terdapat seseorang yang terkumpul dalam suatu tim atau kelompok. Namun, tim dan kelompok mempunyai definisi yang berbeda. Kelompok merupakan kumpulan dari orang-orang yang berinteraksi, kerjasama, dan punya tujuan yang sama. Sedangkan team, sesuatu kelompok yang bersifat terorganisir yang mempunyai tujuan jelas, terstruktur atas bagian-bagian masing-masing. Terdapat pula komunikasi yang terbuka dan erat serta partisiasi yang kuat dalam diri perorangan tersebut.

Dalam membangun solidaritas santri maka yang harus diterapkan adalah mampu mempersiapkan diri terlebih dahulu. Apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan bagi seorang santri tersebut untuk dapat membangun solidaritas ? pertama, yaitu menetapkan tujuan bersama, kemudian membangun relasasi interpersonal, setelah itu menetapkan peran dan tanggung jawab masing-masing pihak dan yang menjadi penting yaitu komunikasi terbuka, empati dan ramah.” Ujar Ibu Solkhah Mufrikhah

Perihal santri telah mempersiapkan diri dengan baik maka hal berikut yang harus disiapkan oleh seorang santri untuk membentuk tim yang kokoh meliputi rasa kerjasama, perubahan sikap setiap perseorangan, menciptakan kerjasama demi tujuan bersama, meningkatkan kemampuan berinteraksi, dan mengembangkan ketrampilan dalam membangun diri.

Acara ini memberikan pembelajaran penting bahwa kerja sama sangatlah berpengaruh pada kekompakan suatu tim dan mengajarkan bagaimana untuk berkomunikasi dengan baik sehingga membentuk sikap solidaritas antar anggota tim dengan kuat, seperti menghindari sikap egois pada masing-masing individu. Sebuah kiasan yang diberikan oleh narasumber yaitu sapu lidi yang terdiri dari berbagai batang lidi kini diikat erat dalam satu kesatuan hingga mampu menimbulkan fungsi yang dibutuhkan oleh setiap orang untuk membersikan halaman. Demikian seperti yang dicontohkan salah seorang santri putri yang bernama muizatus saadah yang mengisahkan santiwan-santriwati Darul Falah Besongo dalam melakukan kegiatan konservasi lingkungan di Perumahan Bank Niaga dengan tujuan tercapainya lingkungan yang bersih dan nyaman.

“semoga dengan ilmu baru yang kita peroleh dapat bermanfaat untuk para santri khususnya, dan diharapkan santri Pondok Pesantren Darul Falah Be-Songo dapat menjaga dan semakin menumbuhkan bentuk kesolidaritasan antar santri. Salah satunya dengan tetap menjaga kekompakan untuk mendapatkan tujuan bersama.” Tutur Sri Indah, santri DAFA Besongo.

Acara berjalan sukses dan lancar, ditutup dengan satu video mengenai tips melipat baju dengan mudah. Video tersebut sebagai tambahan pembelajaran untuk para santri dengan tujuan dapat meringankan rutinitas kehidupan santri. (Elfrida, Aya Red).