Be-songo.or.id

Sahitya: Awali Masa Khidmah dengan Semangat dan Bismillah…

koodinator divisi saat memaparkan program kerjanya

Besongo.or.id – Semarang, Pengurus Pondok Pesantren Darul Falah (Dafa) Besongo Semarang masa khidmah 2021/2022 lakukan rapat kerja (raker) perdana bersama semua divisi, Sabtu (16/10) pagi.

Dipimpin oleh Lurah Pondok Pesantren Dafa Besongo, Putri Rizkiyatul Windiarti kegiatan tersebut bertempat di Asrama B9. Dalam rapat kerja  tersebut membahas tentang rancangan program kerja yang telah dicanangkan sebagai rentetan kegiatan para santri selama satu tahun kedepan.

Rapat kerja merupakan langkah untuk mengesahkan rancangan kegiatan para santri di pondok bersamaan dengan semua pengurus yang bersangkutan melalui sistem musyawarah mufakat.

Muzayyinatun Nadhlifah kepada Besongo Online, Sabtu (16/10) menjelaskan, sebelum pengesahan program kerja, terlebih dahulu pengurus yang menjadi koordinator masing-masing divisi telah sowan untuk meminta validasi kepada Pengasuh, KH. Imam Taufiq dan Hj. Arikhah. Tujuannya untuk meminta pengesahan serta saran mengenai rancangan yang telah dibuat itu.

“Karena bagaimanpun rancangan program kerja yang telah dibuat, puncak keputusannya tetap berada di bawah Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Besongo Semarang” imbuh Nadhif selaku koordinator bidang kesenian dan keterampilan saat diwawancarai.

Sebelum menutup, Putri berpesan kepada seluruh pengurus agar terus semangat. “Dengan bismillah, kita awali masa kepengurusan selama satu tahun kedepan ini semoga lancar dan dapat bekerjasama dengan baik,” pungkasnya.

Ini sesuai dengan Bahtera Pengabdian yang mereka namai Sahitya. Sebuah nama dalam bahasa kuno sansekerta yang berarti solidaritas untuk saling menjaga, memelihara, dan melindungi sesama.

Acara berjalan lancar dengan suasana kondusif, komunikatif dan interaktif terhadap sesama pengurus dengan adanya banyak sanggahan serta masukan dari berbagai divisi. Rapat kerja diakhiri  dengan tepuk tangan penuh semangat dari semua pengurus masa khidmah 2021-2022 yang mengatasnamakan diri mereka sebagai Sahitya Besongo ini.

Reporter: Ayu Lailatun

Editor: Anton Tubagus