SEMARANG – Dalam rangka menyambut semester baru sekaligus melestarikan tradisi, Pesantren Darul Falah Be-Songo Semarang menyelenggarakan Studium General (baca: Kuliah Umum) pada Senin malam, 7 Agustus 2015. Kuliyah Umum yang mengusung tema “Motivasi untuk Kuliah di Kampus dan Pesantren” ini disampaikan Ibu Jauharotul Farida dengan logat campur bahasa, Jawa-Indonesia. Kendati demikian, semua santri yang berjumlah 150 lebih tersebut justru terlihat antusias ikut serta dalam acara yang bertempat di musholla Raudhatul Jannah. Tak jauh beda dengan perguruan tinggi, Stadium General yang dilaksanakan tiap awal semester ini merupakan puncak acara dari serangkaian kegiatan Ta’aruf Orientasi Santri (TOS) yang wajib diikuti oleh seluruh santri baru putra maupun putri.
Orientasi ini sukses dilaksanakan tiga hari sebelum Studium General, terhitung sejak hari Jum’at, 4 September 2015 hingga Minggu, 6 September 2015. Kegiatan TOS diawali dengan Opening Ceremony sekitar pukul 15.30-16.30 WIB di Asrama B-9. Pada acara pembukaan, abah Imam Taufiq selaku pengasuh Pesantren Dafa memaparkan materi tentang “Kepesantrenan” yang dimoderatori oleh Salma Khoirunnisaa’.
Hari berikutnya, Sabtu sore, 5 Sepetember 2015, Bapak Maftuh sebagai Tata Usaha (TU) di Ponpes Dafa menyampaikankan materi “Tradisi Pesantren dan Pengkaderan” ditemani Siti Fatimatuz Zahro selaku moderator. Satu jam kemudian, Farida sebagai moderator mempersilakan umi Arikhah untuk memberikan materi ”Sejarah Ponpes Dafa” kepada santri baru yang berjumlah hampir 70 itu. Kemudian TOS dilanjutkan malam hari usai jama’ah sholat Isya’. Semua santri baru dikelompokkan menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan halaqah yang bertema “Meneguhkan Peran Pesantren dalam Mewujudkan Umat Islam yang Berakhlakul Karimah dan Islam Rahmatan lil “Alamin”.
Di ujung acara, salah satu kelompok ditunjuk untuk mewakili kelompok lain memimpin halaqah. Antusias dan semangat santri baru sangat terlihat ketika tiap delegasi kelompok saling berargumen dan memberikan tanya-jawab kepada kelompok pemimpin halaqah. Di akhir acara, santri sekaligus guru ngaji pemilik nama Nur I’anah memberikan pengarahan tentang bagaimana cara berdiskusi yang baik dan memberi tambahan isi materi halaqah kepada para generasi santri muda baru.
Pada Sabtu sore, 5 September 2015, Imro’atus Sholihah, salah satu santri senior mengisi materi orientasi berikutnya tentang “Tata Pamong” dengan ditemani moderatornya, Sani Marzuqotur. Belum berakhir sampai di sana, sesudah Isya’ Viki Iffah dan Rif’ah Dzawir Rohmah sudah siap membuka acara Pentas Seni (Pensi) sebagai ajang mengekpresikan ide kekompakan dan kekreatifan masing-masing kelompok.
Tepat pada hari Minggu, 6 September 2015 seluruh santri lama maupun santri baru diwajibkan mengikuti jalan santai yang dimulai dari lapangan Perumahan Bank Niaga menuju kampus 2 dan kembali ke lapangan lagi. Setelah itu dilanjutkan konservasi lingkungan sebagai bentuk pengabdian dan kecintaan terhadap lingkungan sekitar. Sebagian santri menanam tanaman dan bunga, dan sebagian yang lain membersihkan seluruh komplek Perum Bank Niaga. Dengan demikian, rangkaian acara TOS berakhir dengan terselenggaranya Studium General dan sebagai tanda aktifnya seluruh kegiatan pengkajian dan pelatihan life skill bagi seluruh santri yang mondok di Ponpes Darul Falah Be-Songo Semarang.
(Oleh: Ay)