Gambar : Foto bersama santri Besongo dengan seluruh peserta dan tamu undangan, (06/01) di Hotel Siliwangi Semarang
Besongo News – Semarang (06/01), Empat santri Darul Falah Besongo mengikuti kegiatan Orientasi Kader Ulama (OKU) yang diselenggarakan oleh Komisi Pendidikan dan Kaderisasi Majlis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah di Hotel Siliwangi Semarang. Kegiatan tersebut bertujuan untuk membentuk karakter seseorang agar memiliki tanggung jawab dalam memimpin umat. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari itu memberikan kesan tersendiri bagi para santri, pasalnya santri diberikan pembelajaran tentang berbagai macam strategi dalam menghadapi problematika umat di masa sekarang maupun yang akan datang.
Dalam Orientasi kader ulama kemarin, Dr. H. Muh. In’amuz Zahidin, M.Ag juga menjelaskan pentingnya kegiatan ini karena seorang ulama harus memiliki kesadaran Alimun bi zamanihi sehingga ulama menjadi solusi umat dan bangsa. “Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah dapat meningkatkan kepedulian ulama terhadap problematika bangsa, dan memiliki pemikiran yang sistematis untuk menyelasaikan sebuah permasalahan yang ada di masyarakat. Jadi MUI berharap orientasi ini dapat membantu kader-kader ulama dalam menjawab permasalahan umat di era mileneal sekarang ini”, papar beliau.
Berbagai materi menarik dibahas dalam kegiatan orientasi ini, diantaranya tentang ke-MUI-an, metode dan strategi dalam mengatasi perbedaan, tantangan jurnalisme mainstream di tengah arus konvergensi media, hingga identitas beragama di zaman milenial, menjadikan para santri sangat antusias dalam mengikuti kegiatan orientasi tersebut, terbukti dengan keaktifkan santri ketika bertanya dengan salah satu narasumber.
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat penting bagi santri Darul Falah Besongo, karena santri harus dilatih sejak dini dalam mengatasi masalah-masalah yang terjadi di masyarkat. Hal tersebut diungkapkan oleh salah santri yang mengikuti kegiatan orientasi. “Kegiatan ini sangat penting bagi santri, karena santri adalah salah satu pewaris kiainya, jadi seorang santri juga harus mengetahui problematika umat, menjadi seorang kiai bukan hanya mengaji akan tetapi juga harus memiliki stategi atau trik dalam menghadapi santri di era milenial. Jadi dalam kegiatan ini, kita dilatih bagaimana strategi dalam menghadapi santri di era milenial”. Jelas Auli Na’imul Umam, salah satu santri Pondok Pesantren Darul Falah Besongo.
Hal itu juga diungkapkan oleh Muizzatus Sa’adah, salah satu santriwati Darul Falah Besongo, “Kegiatan orientasi ini memang sangat penting bagi kita seorang santri, karena melatih kita untuk siap dalam menghadapi problematika yang terjadi di masyarakat. Namun kegiatannya yang cukup singkat, sehingga perlu adanya tindak lanjut yang nyata sehingga kaderasisasi ulama dapat dibentuk”. (Ainiya/zal – red)