Be-songo.or.id

Semarak Peringatan Isra Mikraj Pesantren Besongo

Pondok Pesantren Darul Falah Besongo, Kota Semarang adakan Peringatan Isra’ Mikraj Nabi Muhammad SAW 1445 H dengan tema “Membumikan Spirit Isra Mikraj dalam Tradisi Pesantren”, Senin (08/02/2024).

Acara Isra’ Mikraj dibuka dengan pembacaan maulid dziba yang dibawakan dengan iringan rebana dari grup rebana El-Falah. Wafiq Ulli Zahron Auliya, selaku ketua panitia acara berterima kasih kepada semua elemen yang telah berkontribusi selama berjalannya acara. Dalam sambutannya, Wafiq Ulli memberi pesan kepada para santri, khususnya santri Pondok Pesantren Darul Falah Besongo Semarang.

 “Semoga dapat menerapkan pelajaran dari rihlah Isra Mikraj dengan lebih giat, baik dalam beribadah maupun menuntut ilmu” tuturnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Besongo Semarang, Umi Arikhah menyampaikan pesan dalam sambutannya, bahwa kita sebagai seorang santri harus mengetahui makna peringatan Isra’ Mikraj. 

“Banyak diluar sana yang tahu Isra Mikraj, namun hanya tahu sebab tanggal merah saja. Sebagai santri Pondok Pesantren Darul Falah Besongo harus tahu akan makna peringatan Isra’ Mikraj. Jangan belajar agama hanya untuk pengetahuan saja, namun harus tahu akan maknanya” tutur Ummi Arikhah.

Ummi Arikhah juga mengatakan bahwa Isra Mikraj ini membawa perubahan, hidup kita harus berkembang menjadi lebih baik minal mahdi ilal lahdi, life adalah long life education.

Berkaitan dengan itu, Ustadz Muhammad Faiq Azmi dalam mauidhoh hasanahnya, beliau menyampaikan bahwa ada beberapa problem kontroversi yang jarang dibicarakan didepan umum, diantaranya yakni:

  1. Adanya perbedaan pendapat mengenai tanggal terjadinya Isra Mikraj. Dalam kitab Ar-Rahiq Al-Makhtum karya Safi al-Rahman Mubarakfuri disebutkan bahwa ada lima versi tanggal terjadinya Isra’ Mikraj, namun para ulama sepakat bahwa Isra’ Mikraj hanya terjadi satu kali.
  2. Adanya keraguan mengenai terjadinya Mi’raj. Dari cerita Gus Baha, Sayyidatina Aisyah berkata, “Barangsiapa yang mengatakan Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Allah SWT, maka sesungguhnya ia bohong”
  3. Adanya perbedaan pendapat mengenai terjadinya Isra’ Mi’raj. Pendapat pertama mengatakan bahwa Isra’ Mikraj hanya terjadi dengan ruh Nabi Muhammad SAW. Sedangkan pendapat kedua mengatakan bahwa Isra’ Mikraj terjadi dengan ruhan wa jasadan Nabi Muhammad SAW;
  4. Sebab Allah SWT mengundang Nabi Muhammmad SAW harus ke Masjidil Aqsa terlebih dahulu.

Diakhir mauidhohnya, Ustadz Muhammad Faiq Azmi membacakan doa sekaligus menjadi penutup acara peringatan Isra Mikraj pada malam hari tersebut.

Oleh: Niswatul Azkiya (Santri Pondok Darul Falah Besongo dan Mahasiswi UIN Walisongo Semarang)

Editor: Jazillah