Be-songo.or.id – Pondok Pesantren Darul Falah Besongo adakan Stadium General pada Kamis, (11/02/2021). Beberapa santri yang mengikuti acara secara offline berpusat di asrama B9, sedangkan santri yang mengikuti secara online dapat mengakses acara melalui Zoom Meeting maupun chanel youtube PP. Darul Falah Besongo.
Stadium General pada tahun ini mengangkat tema mengenai “Optimalisasi Peran Santri Terhadap Inovasi Digital” dengan pemateri M.Rikza Chamami sebagai pemateri yang merupakan dosen UIN Walisongo sekaligus pemberdaya channel youtube suara dakwah net.
Sebelum acara dimulai, terdapat sambutan terlebih dahulu yang dikemukakan oleh Haris Lusdiyanto sebagai salah satu asatidz Pondok Pesantren Darul Falah Besongo.
“Sesuai dengan roundown acara kegiatan pascalib, kita sudah memasuki fase-fase akhir kegiatan, yang bertepatan pada kamis pon malam jumat wage ini diadakan acara stadium general dengan pemateri yang insyaallah sudah masyhur secara keilmuannya, bahkan beliau itu pengalamannya sangat kita nanti-nantikan.” Tutur Haris dalam sambutannya.
“Akhir-akhir ini, beliau sering update status berkaitan dengan hikmah ulama fi hadzal zaman, Habib Ja’far Al-kaff. Ini merupakan salah satu bentuk aktualisasi untuk memanfaatkan digital seefektif mungkin, dan bahkan jadi jariyah kelak.” Tambah Haris sebelum menutup sambutan.
Dalam pembukaan diskusi, Rikza menegaskan bahwa “Santri hari ini harus pintar adaptasi, pintar berubah, dan memiliki intelektual yang tinggi”.
Menurut Rikza, “Bahasa santri itu filosofis, sakake kebisan kudu iso dipinteri.” Sebagai santri kita harus bisa memantapkan ilmu kesantriannya, bisa tidak bisa harus dipelajari, karena santri menyambungkan ilmu sampai ke Rasulullah Saw.
Pada zaman sekarang, ilmu alat sangat penting karena merupakan dasar untuk menyemaikan ilmu yang lain. Karena di era ini, banyak orang yang bukan kalangan santri membid’ah-bid’ahkan amalan.
“Tentu sebagai santri kita harus cerdas dalam mengggunakan teknologi dan jangan sampai menjerumuskan kepada hal yang tidak sesuai dengan syariat.” Tutur Rikza lagi.
Di era digital yang semakin berkembang pesat ini, santri sangat berperan penting sebagai pelopor utama inovasi digital untuk menebarkan ilmu-ilmu agama yang sangat bermanfaat bagi banyak orang.
“Ketika berdakwah, kita harus mengajak dan mengenalkan secara pelan ajaran islam. Misal mengajak tahlilan dengan cover doa bersama, yasinan dengan mengganti nama membaca al-quran, dan lain sebagainya.” Tutur Rikza.
Selain itu, Rikza juga menambahkan “Di era pandemi seperti ini hati mulai ditata, yang bisa menata adalah diri sendiri bukan gurumu. Disamping kita ada dua malaikat, hormati malaikat itu. Ketika ngaji jangan melihat siapa gurunya, tapi perhatikanlah apa yang disampaikan. Dan yang terakhir, jalan hidup yang paling nikmat luar biasa adalah berbakti kepada kedua orangtua.”
Di akhir acara, pemateri berharap penuh agar santri dapat menjadi pelopor utama dalam bidang digital ini dengan terus menebarkan ilmu dan kebaikan melalui media digital. Mengingat teknologi semakin maju dan seiring berkembangnya zaman, santri juga tidak boleh tertinggal.
Reporter : Siti Muryati
Editor : Nia Mulyawati