Be-songo.or.id

Tanggapi COVID-19 Pengasuh Pesantren Darul Falah Besongo Karantinakan Seluruh Santri

Prof. KH. Imam Taufiq dan Nyai Arikhah memberikan sosialisasi pencegahan Virus Corona (COVID-19) kepada para santri dan masyarakat sekitar
Prof. KH. Imam Taufiq dan Nyai Arikhah memberikan sosialisasi pencegahan Virus Corona (COVID-19) kepada para santri dan masyarakat sekitar

Be-songo.or.id – Menanggapi penyebaran Virus Corona atau COVID-19. Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Besongo, KH. Imam Taufiq dan Umi Arikhah adakan “Sosialisasi Mengenai Pencegahan Virus Corona”  pada Senin ba’da sholat isya, 16 Maret 2020 di Mushola Raudhotul Jannah.

Tak bisa dipungkiri virus ini membuat heboh di lingkungan masyarakat, baik dikarenakan penyebaran virusnya yang relatif cepat melalui interaksi sesama manusia maupun penanganannya yang belum memadai.

“Di negara barat yang notabenenya individual saja Virus Corona mudah sekali berkembang, apalagi di Indonesia yang kental akan nilai kebersamaan yang sudah mendarah daging misalnya budaya salaman, dan sebagainya.’’ Ujar Umi Arikhah.

Sebenarnya banyak cara untuk mencegah penularan Virus Corona, diantaranya pola hidup sehat, kurangi interaksi dengan manusia, memakai hand sanitizer, perbanyak cuci tangan sesudah melakukan aktivitas, mengurangi aktivitas diluar pesantren dan perbanyak ikhtiar serta doa.

“Untuk mengatasi COVID-19 tidak hanya dengan menggunakan otak atau rasional semata, namun juga harus diimbangi dengan ikhtiar kepada Allah.’’ Ujar Abah Imam menambahkan.

Umi Arikhah mengatakan,”Wudhu merupakan salah satu bentuk kebersihan diri secara Islam dalam proses pencegahan Virus Corona karena dengan berwudhu otomatis kita telah melakukan pembersihan anggota badan luar kita yang merupakan sumber masuknya virus tersebut.”

Pada sosialisasi ini Pengasuh mengkarantina para santri untuk tidak banyak melakukan aktivitas diluar pesantren, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi penyebaran Virus Corona tersebut.

“Saya tidak menghimbau para santri pulang, saya hanya mengkarantina kegiatan kepesantrenan agar tetap didalam asrama, ngaji juga tetap jalan meski tidak diadakan pertemuan langsung, ngaji bisa online tergantung sistem pembelajaran dari para asatidznya.” Tutup Abah Imam.

Reporter: Ati Auliyaur Rohmah

Editor: Andre Wijaya

REKOMENDASI >