Be-songo.or.id

Workshop 2: Berproduksi Sehat dengan Memahami Kespro

Copy of DSC00768

SEMARANG-  Pesantren Darul Falah Be-Songo melaksanakan kegiatan Workshop “KESPRO (Kesehatan Reproduksi)”. Pesantren yang diasuh oleh Dr. KH. Imam Taufiq, M. Ag ini mengadakan berbagai kegiatan pasca liburan semester. Tema yang diangkat dalam workshop  tersebut diantaranya resolusi konflik dan mediasi, gender, up grading pengurus, kesehatan reprodusi remaja, jurnalistik, workshop penulisan risalah Al-Ulama Al-Indonesia, perawatan jenazah, tutorial hijab, dan intensif bahasa Arab.

Puncak kegiatan ini diakhiri dengan wisata religi dan studi banding ke salah satu pondok pesantren di wilayah Salatiga, tepatnya di PP. Qoryah Thoyyibah. Kegiatan Workshop ini merupakan rutinitas yang telah diagendakan para pengurus dalam rangka meningkatkan kebersamaan dan menjalin hubungan yang erat antar santri. Agenda jelang memasuki masa kuliah ini sangat diperlukan untuk me-refresh para santri yang telah menikmati masa liburan semester selama satu bulan dan sebagai bekal para santri kelak saat terjun dalam masyarakat.

Kesehatan reproduksi remaja yang dilaksanakan pada hari ketiga yaitu Selasa, 25 Februari 2014, pukul 13.30 WIB tersebut bertempat di Madin Raudlatul Jannah perumahan Bank Niaga Ngaliyan. Para santri pondok Darul Falah Be-Songo yang notabe mahasiswa IAIN Walisongo Semarang begitu antusias mengikuti kegiatan ini mengingat pentingnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Pemateri kegiatan workshop KESPRO, dr. Hj. Siti Masfufah, M. Kes, adalah kepala Puskesmas Karang Ayu Semarang.

Mempelajari kesehatan reproduksi bukanlah hal yang tabu lagi, sebab menjaga kesehatan tidak hanya pada bagian tertentu saja tapi seluruh anggota badan yang saling berkesinambungan. Dismpaikan oleh dr. Masfufah bahwa kesehatan reproduksi sangat penting bagi kaum perempuan maupun laki-laki, baik sehat jasmani (fisik) maupun rohani (psikis). Banyak ditemukan penyakit yang diderita manusia yang menyangkut bagian alat reproduksi, seperti IMS, HIV/AIDS, tumor bahkan kanker.

Namun tidak hanya itu, keadaan sehat yang menyeluruh meliputi aspek fisik, mental, dan sosial. Artinya, bukan sekedar tidak adanya penyakit atau gangguan di segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsi reproduksi maupun proses reproduksi itu sendiri, tapi juga mempunyai mental (psikologis) dan jiwa sosial yang sehat. Maka penting sekali memahami hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi dan menjalani pola hidup bersih dan sehat, sehingga dapat meningkatkan kualitas kerja maupun ibadah. Seperti kata pepatah, dari tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

 

(Nafis)