Ahad malam (30/11/2025) Pondok Pesantren Darul Falah Besongo Semarang telah melaksanakan acara pelantikan kepengurusan baru masa khidmah 2025/2026 yang bertempat di lingkungan pesantren. Acara ini menandakan telah berakhirnya masa kepengurusan dari masa khidmah 2024/2025 dan memasuki era baru yang dilanjutkan oleh kepengurusan masa khidmah 2025/2026.
Prosesi pelantikan dipimpin oleh Prof. Dr. Hj. Arikhah, M.Ag. atau Umi Arikhah (sebutan para santri) melalui baiat khidmah kepengurusan yang diikuti seluruh pengurus baru.
Kepengurusan baru yang menamai dirinya sebagai Kabinet Mumtaz ini dinahkodai oleh Jihan Siti Afifah sebagai Lurah dan Muhammad Luthfi Khumaedi sebagai Wakil Lurah. Jumlah anggota pengurus di Kabinet Mumtaz adalah 109 santri, yang diambil dari kelas 2 dan 3 tiap-tiap asrama.
Jihan dalam sambutannya menjelaskan filosofi makna dari pengambilan nama Mumtaz di era kepengurusannya, “Filosofi kata Mumtaz sendiri itu diambil karena melihat teman-teman anggota pengurus yang berasal dari latar belakang yang berbeda dengan potensi yang berbeda pula. Perbedaan inilah kemudian kita bisa saling melengkapi dalam menjalankan kepengurusan ini, yang pada akhirnya bisa menjadi mumtaz,” tuturnya.
Kemudian, dalam sambutannya, Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M.Ag atau para santri menyebutnya Abah Imam menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran pengurus Kabinet Maslahah atas khidmahnya selama 1 periode. Serta ucapan selamat atas dilantiknya Kabinet Mumtaz sebagai pengurus baru untuk menjalankan amanah selama 1 periode kedepan.
“Kalau seseorang ingin mendapatkan ilmu, maka tidak ada cara lain kecuali dengan belajar. Tetapi berkah atau bertambahnya kebaikan itu hanya bisa kita dapatkan melalui khidmah”, ujar Abah Imam dalam sambutannya.
Menurut beliau, berkhidmah begitu dahsyat yaitu dapat mengikis keegoisan. Dengan khidmah, santri dilatih untuk tidak egois karena di sana para santri dilatih mengesampingkan urusan pribadi untuk membantu urusan pesantren sebagai bentuk dedikasi seorang santri kepada gurunya.
Melalui Kabinet Mumtaz inilah perjalanan khidmah para pengurus dimulai. Segala aktifitas yang dilakukan sebagai bentuk khidmah, harus selalu diniatkan lillahi ta’ala agar semua terasa mudah dan ringan.
Oleh: Awaliyatun Nissa Fitriyani (Santri Pondok Pesantren Darul Falah Besongo)



















