Boyolali, (1 Oktober 2025)– Jam’iyyah Perempuan Pengasuh Pesantren dan Muballighah (JP3M) menyelenggarakan kegiatan Bahtsul Masail Putri ke-6 di Asrama Haji Donohudan, Boyolali. Acara ini menghadirkan para kyai, ibu nyai, muballighah, serta santri dari berbagai Pondok Pesantren untuk berdiskusi mengenai persoalan fiqih kontemporer yang tengah berkembang di masyarakat.
Rangkaian acara dimulai pada pagi hari dengan pembukaan yang bertempat di Gedung Muzdhalifah, Asrama Haji Donohudan. Acara pembukaan ini dipimpin oleh Ibu Nyai Hj. Umma Hasyim, yang dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan bahtsul masail merupakan salah satu tradisi pesantren yang harus dilestarikan sebagai wadah untuk menjawab berbagai persoalan kompleks yang berkembang saat ini.
“Bahtsul Masail putri merupakan salah satu program unggulan dari pengurus bidang kitab JP3M. Kegiatan ini diharapkan mampu menjawab persoalan fiqih yang terus berkembang. Sudah saatnya bahtsul masail tidak hanya merujuk pada fiqih praktis, namun juga melibatkan ilmu ushul fiqh, maqashid syar’iyyah, dan qawaid fiqhiyyah. Karena jika tertuju pada fiqih praktis saja, maka data analisis dan kritik santri tidak akan berkembang.” Hatur beliau.
Setelah pembukaan, acara berlanjut pada siang hari, bertempat di aula Gedung Makkah lantai 2 dengan Jalsah Ula yang membahas persoalan hukum terkait penjarahan koruptor dan aksi demo anarkis. Sementara itu, pada malam harinya di tempat yang sama dilanjutkan bahtsul masail Jalsah Tsaniyah, yang secara khusus mengupas isu-isu kontemporer terkait penggunaan ChatGPT sebagai rujukan ilmu agama, praktik jual beli followers, hingga persoalan pembongkaran makam untuk kepentingan otopsi.
Dalam forum Bahtsul Masail tersebut turut hadir sejumlah Kiai dan Nawaning yang memberikan kontribusi penting, di antaranya KH. Darul Azka dan Gus Fahmi selaku Mushohhih. Turut hadir pula Ning Sheila Hasina, Ning Amirah, Ning Imaz Fathimatuzzahra, dan Ning Nadia Abdurrahman yang berperan sebagai perumus dalam jalannya diskusi dan pengambilan keputusan.
Memasuki hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan seminar ilmiah sekaligus peluncuran buku “Fiqih Aktual” yang merupakan kompilasi hasil Bahtsul Masail Putri JP3M pertama hingga kelima. Peluncuran buku ini secara resmi dipimpin oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, KH. Taj Yasin Maimun, yang dalam sambutannya memberikan apresiasi atas peran JP3M dalam menghadirkan forum keilmuan yang responsif terhadap dinamika masyarakat, serta mendorong agar hasil-hasil bahtsul masail dapat terus menjadi rujukan penting bagi pesantren maupun masyarakat luas.
Melalui kegiatan ini, JP3M menegaskan peran penting perempuan pesantren dalam merespons persoalan keagamaan dengan analisis yang mendalam, melibatkan khazanah klasik sekaligus menjawab tantangan modern secara aplikatif dan solutif.
Oleh : Ulin Nihayah (Santriwati Ponpes Darul Falah Besongo)
Editor : Siti Aniqotussolehah