Be-songo.or.id – Semarang, Kamis (28/05). Sebagai bentuk kepedulian santri terhadap kondisi masyarakat sekitar karena dampak Covid-19, Pondok Pesantren Darul Falah Besongo berbagi sembako. Pembelian sembako diambil dari seluruh keuntungan penjualan kaos Besongo.merch yang bertulis “Senajan Physical Distancing, Karo Pengeran Kudu Tetep Ileng #Besongolawancorona”, yang berjumlah Rp. 3.607.500. Dana tersebut dialokasikan dalam bentuk sembako berjumlah 35 paket yang setiap paket berisi: Beras 2,5 kg, teh celup 1 kotak, mie instan 5 bungkus, munyak 1 liter, sarden 1 kaleng, sirup 1 botol, kecap manis 1 bungkus dan gula 1 kg. Penyaluran sembako disasarkan kepada masyarakat sekitar Pesantren Besongo yang dirasa pantas untuk memperoleh sumbangan tersebut.
“Kegiatan ini menjadi aksi nyata santri melawan Covid-19, dan kami mengucapkan terimakasih terhadap semua donator yang telah membantu merealisasikan kegiatan sosial ini. Disamping memberikan donasi, kita juga turut menyebarkan pesan yang terkandung dalam kaos itu, yang bermakna “walaupun ada jarak yang memisahkan, namun harus tetep ingat dengan Allah, Walaupun #dirumahaja harus tetap produktif, dan terakhir semoga semakin tumbuh subur kemanusiaan.” ucap Luthfi selaku Ketua Pengelolah Besongo.merch.
Berdonasi lewat kaos merupakan salah satu ide yang dirasa tepat, apalagi ketika para santri dipulangkan maka koordinasi antar santri menjadi semakin sulit, disamping berdonasi, donator juga mendapat kaos. Dan sebagai sosok santri yang dituntut untuk berkontribusi, maka tidak bisa dipungkiri santri harus tetap berperan dalam situasi pandemi Covid-19. Apalagi dalam rangka mengamalkan apa yang telah diajarkan di Pesantren agar lebih bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun masyarakat sekitar.
“Harapanya semoga kegiatan keterampilan di Pesantren Besongo bisa meniru Besongo.merch, dan lebih-lebih Besongo.merch bisa lebih berkembang, bukan hanya untuk mengembangkan bakat minta santri, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Gayuh (Lurah Pesantren Darul Falah Besongo).
Reporter: Andre Wijaya
Editor: Muhammad Luthfi