Be-songo.or.id – Pelatihan IMKA (Ikhtibaru Mi’yar al-kafa’ah fi al-Lughah al-Arabiyah) kembali diselenggarakan di Pondok Pesantren Besongo Semarang, dalam rangka kegiatan Pasca Liburan (Pascalib) pada Jumat (24/01) pukul 08.00 sampai 11.00 WIB di Mushola Raudlatul Jannah.
Pelatihan IMKA di isi oleh M. Fahrun Nadhif, S.Pd.I, M.Pd.I selaku Dosen Bahasa Arab di Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang. IMKA merupakan ujian bahasa arab yang menjadi salah satu syarat wajib kelulusan bagi setiap mahasiswa UIN walisongo. “IMKA adalah tes mengukur kemampuan berbahasa arab yang di wajibkan bagi semua mahasiswa UIN Walisongo dan merupakan salah satu syarat kelulusan ujian munaqosah,” ujarnya.
Fahrun juga menjelaskan bahwa terdapat 4 jenis soal dalam ujian IMKA, diantaranya yaitu maharotul istima’ (kemampuan mendengar) maharotul qiro’ah (kemampuan membaca), maharotul kalam (kemampuan berbicara) dan maharotul kitabah (Kemampuan menulis) akan tetapi bukan hanya sekedar mendengar, membaca, dan menulis namun juga tentang paham tidaknya kalian terhadap kalimat yang kalian dengar dan baca. “Dalam berbahasa arab ada empat kategori yaitu istima’ (mendengar), qiro’ah (membaca), kalam (berbicara), kitabah (menulis) dan empat kategori itu masuk dalam IMKA”. Jelasnya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengerjakan soal IMKA, yaitu memahami teks dan pertanyaan Juga tidak menterjemahkan kata perkata karena itu akan membuat kalian ketinggalan dan tergusur dengan soal tersebut, tetapi dengan cara menggali informasi yang dibutuhkan dari pertanyaannya saja. ”Jangan terjemahkan kata perkata karna kalian pasti akan tertinggal lalu bagaimana yaitu ambil informasi yang sesuai dengan pertanyaannya,” imbuh Dosen Bahasa Arab itu.
Mengingat rata-rata semua santri Darul Falah Besongo adalah mahasiswa UIN Walisongo, jadi sangat penting sekali semua santri disini belajar IMKA guna memudahkan dan juga memberikan gambaran dalam mengerjakan soal soal IMKA tersebut.
Penulis: Fauzan Sidik
Editor: M. H. Fizna Hadil Wafa