Be-songo.or.id

Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Pelunturan Korupsi

Sadar ataupun tidak perilaku korupsi telah menjadi budaya dalam kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia. Terlebih lagi pada tata kelola sistem birokrasi dan lembaga lainnya. Perilaku korupsi dapat dengan mudah kita temukan dalam aktivitas keseharian dalam hidup kita, baik tingkat paling rendah maupun yang dengan fasitilitas negara yang maha megah. Seolah perilaku ini telah menjadi bagian dalam hidup yang telah mengakar kuat sehingga terasa begitu sulit untuk mengikis perilku yang telah membudaya ini.

Kasuskorupsi terbaru yang masih hangat diperbincangkan saat ini adalah kasus e-KTP. Begitu rakusnya para petinggi negara ini sampai-sampai blangko KTP pun mereka jadikan lahan meraup keuntungan. Hal ini menunjukkan betapa masih terpuruknya moral bangsa. Korupsi terjadi hampir diseluruh tatanan birokrasi negara.

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai korupsi mari kita pelajari terlebih dahulu apa makna dari korupsi. Korupsi atau rasuah (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) adalah tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legalmenyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak.
Dalam UU No. 20 Tahun 2001 terdapat pengertian bahwa korupsi adalah tindakan melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi yang berakibat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Ada sembilan tindakan kategori korupsi dalam UU tersebut, yaitu: suap, illegal profit, secret transaction, hadiah, hibah (pemberian), penggelapan, kolusi, nepotisme, dan penyalahgunaan jabatan dan wewenang serta fasilitas negara.

Bagaimana cara negeri ini agar terbebas dari noda korupsi? Sebelumnya kita harus menilik lebih jauh dari mana kita harus memulai untuk melunturkan korupsi yang sudah menjadi noda membandel pada bangsa kita. Sulit memang, dan mungkin butuh waktu yang lama. Tapi walaupun butuh waktu asal membuahkan hasil mengapa tidak? Yang kita butuhkan adalah Indonesia makmur, dan hal itu juga membutuhkan banyak pengorbanan yang harus kita lakukan.

Hal yang harus kita lakukan untuk melunturkan budaya korupsi di negeri ini adalah dengan memperbaiki moral bangsa terutama pada generasi penerus bangsa, melalui pendidikanan karakter, prinsip umum penidikan moral dan karakter adalah membuat manusia menjadi lebih baik. Jadi pendidikan karakter sangat penting untuk diberikan kepada anak.

Pendidikan karakter harus masuk dalam kurikulum sekolah. Agar dapat dipastikan setiap anak bangsa mendapatkan pendidikan karakter. Kaitannya dengan itu, peran guru sangat dibutuhkan, bukan hanya mengajarkan anak mengenal karakter, tetapi memberikan contoh dan menggandeng anak dalam menerapkan nilai-nilai karakter luhur di setiap harinya. Contoh lain pendidikan karakter di sekolah adalah dengan adanya program kantin kejujuran. Diharapkan dengan penerapan program tersebut, anak-anak terlatih sebagai jiwa satria yang mengedepankan kejujuran.

Pendidikan karakter tidak hanya sebatas pendidikan dalam sekolah, tapi juga dapat diperoleh di luar sekolah seperti dalam lingkup keluarga. Dalam hal ini orang tua memiliki peran penting dalam memberikan pendidikan karakter kepada anak. Bisa dengan mengajarkan anak untuk selalu disiplin, memberikan tanggung jawab kepada anak ataupun yang lainnya.Ketika seorang anak telah terbiasa dengan tanggung jawab maka ia senantiasa terbiasa degan yang namanya tanggung jawab.

Kemudian sebagai kaum akademis sudah seharusnya kita menjadi kapten menuju Indonesia yang bersih dari korupsi. Ada amanah besar yang kita emban. Dengan mandat tersebut kita tidak boleh keluar dari koridor nilai-nilai luhur yang telah diciptakan pendiri bangsa. Menebar cinta kasih dan rasa damai kepada semua lapisan masyarakat, sikap toleran dan menghargai keanekaragaman harus menjadi baju kita dalam situasi dan kondisi di bumi pertiwi. Dengan demikian, tercipta suasana negara yang adem dan semoga memberikan kesadaran kepada para koruptor akan pentingnya pendidikan karakter dan perjuangan anak bangsa untuk tanah air.

Dwi Irmayanti | Penulis adalah santri Asrama B5

REKOMENDASI >