Be-songo.or.id

Mengenal Pesantren

Asrama B9 Pondok Pesantren Darul Falah Besongo Semarang (besongo online/widodo)

Negara Indonesia terbentuk dari bermacam-macam suku, ras, budaya dan berbagai agama di dalamnya. Keempatnya menjadi penopang bagi keberlangsungan negara merdeka sampai sekarang. Dan salah satu yang menjadi pengaruh pesatnya agama Islam adalah banyaknya Pondok Pesantren yang berkembang di Indonesia. Pesantren telah menjadi pusat peradaban terbesar Islam di Indonesia sampai saat ini.

Pondok Pesantren juga dijadikan sebagai lembaga (tempat) pendidikan rujukan bagi mereka yang ingin menimba ilmu agama, di mana mereka dibina oleh pengajar yang dikenal dengan istilah ustadz atau kiai selama 24 jam. Masyhur juga pesantren dikenal sebagai pendidikan karakter dilihat dari etika dan laku kesehariannya. Seperti sopan santun serta ucapannya ketika berbaur dan bersosial dengan masyarakat.

Ada sebuah pepatah mengatakan “Kesopanan lebih tinggi nilainya daripada kecerdasan” inilah yang membuat pesantren lebih eksis sampai masa kini, karena di pesantren terdapat lembaga keagamaan Islam yang menekankan konsep pendidikannya pada penanaman nilai-nilai Islam.

Oleh karena itu, solusi yang tepat adalah dengan memilih Pondok Pesantren sebagai tempat tholabul ilmi. Karena di dalamnya terdapat lingkungan yang positif, sehingga memberikan dampak yang positif juga untuk santri yang ada di pesantren. Terutama pada masalah akhlak, dan adab.

Konsep Barokah

Selain diajarkan untuk tidak berpikir oposisi. sebuah ekspresi berpikir yang selalu mempertentangkan setiap perbedaan, di pesantren juga dikenalkan yang namanya konsep barokah. Dalam kehidupan di pesantren barokah sudah menjadi hal yang sangat penting dan menjadi pegangan para santri.

Kepercayaan terhadap barokah menjadi salah satu penanaman nilai karakter yang paling efektif dalam membangun karakter para santri. Dan ini juga yang paling membedakan antara santri dengan pelajar lembaga pendidikan yang lain (non-pesantren).

Ilmu barokah tidaklah bisa dinalar. Bayangkan saja, air minum yang telah menjadi sisa kiai diminum oleh para santri. Setelah itu apa dampaknya? Secara matematis, tidak bisa dibuktikan. Tetapi secara psikologis, hal tersebut membawa dampak tersendiri bagi para santri.

Oleh karena itu, rajin belajar itu penting. Tetapi, taat pada kiai itu tak kalah penting. Karena itu salah satu bagian dari usaha memperoleh barokah.

Kalau dawuh (Jawa: kata) ustadzku dulu “Jadi pintar itu boleh, tapi bila kurang barokah, ilmunya juga kurang bermanfaat. Seseorang boleh jadi kaya, tetapi bila tidak berkah, pasti ada saja kejadian yang membuatnya cepat habis, merasa miskin di tengah tumpukan uang. Begitu juga sebaliknya, ada orang miskin, tapi hidupnya berkah, merasa berkecukupan.”

Dan yang tak kalah penting, di pesantren juga diajarkan bagaimana bersosial. Sikap kebersamaan sangat diutamakan seperti makan bersama dalam satu wadah (nampan/daun pisang dan sejenisnya) tanpa membanding-bandingkan. Entah itu kaya, miskin, bahkan bagusnya nasab sekalipun. Semua diperlakukan sama, tak mengenal kasta, yaitu kita semua santri.

Khilda Athiyah, Mahasiswa Jurusan Gizi juga Mahasantri Darul Falah Besongo 2020