Be-songo.or.id

Pertolongan Allah: Everyone Can Catch It

Siapa yang tidak pernah luput dari dosa? Tidak seorang pun dari kita yang benar-benar bersih dari kesalahan. Sebagai manusia, kita rentan terhadap berbagai kekhilafan. Ketika seseorang memiliki otoritas, ada kemungkinan ia menyalahgunakannya untuk berbuat zalim.

Ketika berprasangka, ada risiko munculnya prasangka negatif. Bahkan, sekadar membiarkan prasangka buruk terlintas di pikiran kita pun sudah merupakan kesalahan. Saat berbicara, kita bisa tergelincir dalam kebohongan. Ketika memberikan kesaksian, kita bisa keliru atau bertentangan dengan kebenaran. Dengan berbagai kelemahan ini, kita memerlukan pertolongan Allah.

Dalam tafsir Khawatir As-Sya’rawi, dijelaskan bahwa Allah adalah pelindung bagi orang-orang beriman maupun kafir. Allah mengenal setiap hamba-Nya tanpa pilih kasih. Dia selalu memberikan pertolongan kepada siapa saja yang berusaha dan bergantung kepada-Nya.

Bahagia sebagai Pertolongan Allah

Salah satu bentuk pertolongan Allah yang sering kita rasakan adalah rasa senang (bahagia). Kebahagiaan tidak hanya dirasakan oleh umat Islam, tetapi oleh semua orang yang memenuhi syarat dan rukun untuk mencapainya. Biasanya, rasa senang muncul ketika kita menikmati apa yang kita lakukan atau ketika sesuatu yang kita harapkan terjadi. Contohnya, jika kita ingin bertemu seseorang pada waktu tertentu dan Allah mempertemukan kita dengannya, tentu kita merasa bahagia. Sebaliknya, jika pertemuan itu tidak terjadi, kita mungkin merasa kecewa atau marah. Semua ini bergantung pada terpenuhinya kriteria kebahagiaan yang ada.

Setiap manusia memiliki hak yang sama untuk mendapatkan rahmat Allah tanpa diskriminasi. Pemberian Allah yang dapat dirasakan oleh semua makhluk disebut sifat rububiyah-Nya. Rahmat ini meliputi bahkan mereka yang berbuat maksiat maupun yang bertaubat. Oleh karena itu, rahmat yang luar biasa ini harus selalu kita syukuri. Jika kita tidak mensyukuri nikmat Allah, maka kemurkaan-Nya (ghadab) bisa turun sebagai tanda ketidakridhaan-Nya terhadap kita.

Pemberian Allah yang tak terhingga membuat setiap hamba-Nya terus memuji-Nya. Namun, sejatinya, Allah sudah terpuji karena sifat-sifat-Nya, bahkan sebelum ada makhluk yang memuji-Nya. Dalam dua kata sederhana, Alhamdu lillah (segala puji bagi Allah), terkandung makna syukur yang harus selalu kita miliki atas nikmat yang luar biasa dari Allah.

Dekatnya Allah dengan Hamba-Nya

Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 186:

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ ۝١٨٦

Artinya: Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah sangat dekat dengan hamba-Nya, bahkan lebih dekat dari urat nadi kita. Allah selalu mendengar dan mengabulkan doa setiap hamba yang memohon kepada-Nya. Meskipun Allah sudah mengetahui isi hati kita, ada adab dan tata cara yang harus kita penuhi dalam berdoa agar permohonan kita dikabulkan. Oleh karena itu, segala aktivitas kita harus selalu ditujukan kepada Allah, disertai dengan keimanan yang kokoh, agar kita mendapatkan pahala dan kebaikan.

Keutamaan Mengingat Allah

Dalam sebuah hadits qudsi disebutkan:

مَنْ شَغَلَهُ ذِكْرِيْ عَنْ مَسْأَلَتِيْ أَعْطَيْتُهُ أَفْضَلَ مِمَّا أَعْطَيْ السَّائِلِيْنَ

Barang siapa yang sibuk mengingat-Ku dalam segala urusan (seperti mencari ilmu, berkhidmah, ibadah, dan sebagainya), maka Aku akan memberikan kepadanya sesuatu yang lebih baik daripada apa yang diminta oleh orang-orang lain.

Allah mengetahui setiap bisikan hati kita, bahkan sebelum terucap. Dia dapat mengabulkan keinginan kita tanpa kita minta, selama kita selalu menghadirkan-Nya dalam hati dan aktivitas kita. Oleh karena itu, mari kita senantiasa menghadirkan Allah dalam setiap langkah hidup kita dan terus bersyukur kepada-Nya agar rahmat dan pertolongan Allah selalu tercurah kepada kita.

Akhirnya, pertolongan Allah adalah karunia yang tak ternilai yang selalu tersedia bagi setiap hamba-Nya, tanpa memandang latar belakang atau status mereka. Kedekatan Allah dengan hamba-Nya mengajarkan kita untuk senantiasa bergantung kepada-Nya dalam setiap aspek kehidupan. Dengan mengingat Allah, bersyukur atas nikmat-Nya, dan berusaha memenuhi adab dalam berdoa, kita tidak hanya mendapatkan jawaban atas permohonan kita tetapi juga keberkahan yang melampaui apa yang kita harapkan. Semoga kita termasuk hamba-hamba yang selalu merasakan kehadiran Allah dalam setiap langkah, dan mampu mensyukuri rahmat-Nya dengan sepenuh hati. Wallahu a’lam.

Oleh: Wahyu Hidayat (Santri Pondok Pesantren Darul Falah Besongo)

Editor: Zakiyah Kibtiah

REKOMENDASI >