Be-songo.or.id

Puncak Akhirussanah Dafa Hadirkan Syuriah NU Sukoharjo

Semarang (29/5), Menjelang ramadhan Pondok Pesantren Darul Falah B-9 mengadakan agenda akhir tahunnya. Dalam kesempatan kali ini KH. Ahmad Baidlowi, Syuriah NU Kabupaten Sukoharjo dihadirkan untuk mengisi mauidloh hasanah. Seperti biasanya Dr. H. Imam Taufik, M. Ag juga menyampaikan pesan-pesannya sebagai pengasuh pondok.

Dr. H. Imam Taufik menyampaikan bahwa acara akhirussanah ini juga sekaligus menjadi puncak kegiatan mengaji pada tahun ini.

Meski sempat di warnai hujan selama beberapa menit  dan membuat semrawut tempat duduk tamu undangan, acara ini tetap berjalan kondusif dan sesuai rencana panitia. Dihadiri semua santri Dafa (Darul Falah) putra putri, alumni ponpes Dafa, warga perumahan Bank Niaga, anak kost, dan anggota organisasi-organisasi UIN Walisongo Semarang. Acara tahun ini bahkan panitia mengundang sebanyak 178 tamu undangan.

Dipandu pembawa acara dengan tiga bahasa yang dibawakan oleh Yaya dengan bahasa Inggris, Munfarida dengan bahasa Arab, dan Nia dengan bahasa Indonesia. Rangkaian acara diawali dengan penampilan grup rebana Darul Falah yang sangat apik, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci al-Qur’an yang dibawakan oleh Aniq dan Reni. Pembukaan dengan tahlil yang dipimpin oleh Pak Ulum, selanjutnya acara penyematan tanda bagi para wisuda. Adanya pemutaran film pendek yang berisi rangkaian acara selama berlangsungnya Akhirusannah yang menarik perhatian semua orang. Sambutan-sambutan disampaikan oleh Ketua RW Perumahan Bank Niaga dan pengasuh Ponpes Dafa. Pembagian hadiah dilakukan di sela-sela acara demi acara yang berlangsung.

KH. Ahmad Baidlowi lebih menekankan penyampaian materi berupa pesan moral bagi santri, bagaimana seorang santri itu harus memiliki niat awal yakni menjadi generasi muda yang diberi rahasia ilahi, Rasulullah, dan manusia, dengan memilki akhlak yang mulia dari contoh gurunya.

Secara keseluruhan acara berjalan dengan lancar dan stabil, hanya kendala hujan saat awal acara dimulai. “ Acaranya berjalan dengan lancar dan seru, cuma kendala di tempat saja sih,” ungkap Uli, pemenang ketrampilan kelas satu.

 

Akhirusannah yang dimulai sejak 5 Mei 2016 ini disambut sangat hangat oleh santri. rangkaian kegiatan serta perlombaan yang diadakan meliputi perlombaan individu, kelompok dan antar asrama. Perlombaan yang ada didasarkan pada hasil belajar santri selama setahun di kelas masing-masing. Terdapat empat tingkatan kelas fase belajar santri, disesuaikan dengan semester masing-masing santri. Kategori lomba individu yang dilaksanakan adalah membaca kitab (qira’atul kutub), hafalan al-Qur’an sesuai tingkatan kelas, rangking 1 dan ketrampilan bagi kelas satu.

Kategori kelompok yang dibagi tiap asrama dengan personil rata-rata terdiri dari tujuh orang ini bertanding dalam perlombaan tilawatul Qur’an, khitobah empat bahasa; bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Jawa dan bahasa Arab, telling story, ta’dimul qisaf. Kategori antar asrama, Dafa memiliki lima asrma yaitu asrama B9, A7, B5, C9 dan B17, dengan aturan perlombaan antar asrama B5 dan C9 digabung. Perlombaan yang dilaksanakan adalah dzibaan dengan masing-masing asrama mengirimkan dua kelompok, duta Dafa, kebersihan kamar, dan voli.

Pemenang lomba-lomba pada akhirusannah juara dua dan tiga disiarkan pada saat pensi , satu minggu sebelum malam puncak. Hari H, saat akhirusannah pemenang juara pertama setiap perlombaan baru disiarkan. Munfaridatur Rosyidah merupakan Duta Dafa terpilih tahun 2016 dari asrama A7. Bukan hnya perlombaan, kegiatan lainnya juga turut mewarnai akhirusannah di Ponpes Dafa seperti konservasi lingkungan, outbond dan pensi.

Selajutnya, kita berharap bahwa akhirusannah ini daopat memberikan nilai tersendiri dan motivasi santri untuk lebih meningkatkan lagi belajar dan haus akan ilmu agama. “harapannya untuk akhirusannah mendatang lebih baik, dan panitia dapat membuat dua rencana saat terjadi hujan jadi tidak akan semrawut tempat yang akan dipakai” tutur Fathonah, salah satu santriwati.

by Dila A7