Be-songo.or.id

Self-Control: Kunci Menghindari Kerugian dalam Kehidupan dan Mendapatkan Cahaya Pengetahuan

Dalam kehidupan seorang muslim, mengendalikan diri bukan sekadar upaya untuk menghindari dosa, tetapi juga langkah penting untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Ustaz Dr. Ahmad Tajuddin Arafat, M.S.I. dalam pengajian sanadan kitab Ayyuhal Walad di Pondok Pesantren Darul Falah Besongo Semarang menekankan pentingnya menjaga lisan atau perkataan dan menjaga hati. Ia menjelaskan bahwa ketidakmampuan mengendalikan perkataan dan hati adalah tanda dari orang yang rugi. Begitu juga dengan orang yang tidak bisa bersungguh-sungguh dalam mengontrol nafsunya, maka tidak akan mendapatkan cahaya ma’rifat atau pengetahuan dari Allah Swt.

Sebagaimana ditegaskan dalam kitab Ayyuhal Walad:

وَاعْلَمْ أَنَّ اللِّسَانَ الْمُطْلَقَ وَالْقَلْبَ الْمُطْبِقَ الْمَمْلُوْءَ بِالْغَفْلَةِ وَالشَّهْوَةِ عَلَامَةُ الشَّقَاوَةِ، فَإِذَا لَمْ تَقْتُلِ النَّفْسَ بِصِدْقِ الْمُجَاهَدَةِ فَلَنْ يَحْيَ قَلْبُكَ بِأَنْوَارِ الْمَعْرِفَةِ

“Dan ketahuilah sesungguhnya lisan yang tidak dikendalikan serta hati yang penuh lupa dan syahwat adalah tanda kerugian, Dan apabila engkau tidak melawan nafsumu (mengendalikan) dan tidak bermujahadah maka hatimu tidak akan hidup dengan cahaya pengetahuan” 

Dalil ini menunjukan kepada kita akan pentingnya mengendalikan diri atau self-control baik itu dari segi lisan (aspek zahir) maupun mengendalikan nafsu, emosi, dan pikiran yang tersembunyi di hati kita (aspek batin).

Terkadang kita dihadapkan pada situasi yang membuat emosi memuncak, keinginan sulit dikendalikan, atau godaan yang menggiurkan terlebih pada situasi Ramadhan seperti ini, jika tidak hati-hati maka kita bisa saja terjerumus dalam keputusan yang merugikan. Itulah mengapa mengendalikan diri menjadi penting untuk menghindar dari kerugian dan meraih kebahagiaan. Mari kita bahas lebih dalam tentang apa itu mengendalikan diri atau self-control dan bagaimana cara melakukannya.

Apa Itu self-control?

Self-control adalah kemampuan untuk mengatur pikiran, emosi, dan Tindakan. Hal ini bukan berarti menekan semua keinginan, tetapi lebih kepada mengarahkannya ke hal yang positif dan bermanfaat. Contoh sedederhana dari pengendalian diri adalah saat marah, kita menahan diri untuk tidak membalas dengan kata-kata kasar. Saat ingin membeli sesuatu yang tidak perlu, kita berpikir ulang apakah itu benar-benar penting sebelum membeli barang itu, serta tidak julid ketika mengomentari orang lain.

Bagaimana cara melakukan self-control?

Setidaknya ada dua hal yang harus kita lakukan dalam proses kita dalam mengendalikan diri atau self-control:

  1. Berpikir Sebelum Bertindak, bedakan antara baik dan buruk, bedakan antara keperluan dan keinginan, ini merupakan satu hal yang masih dalam satu konsep yang sama, yakni berkaitan dengan konsekuensi. Maka alangkah baiknya jika kita dihadapkan dengan hal-hal seperti ini maka kita fikirkan terlebih dahulu “Apa konsekuensinya jika saya melakukan ini?”
  2. Berlatih Sabar karena Sabar adalah kunci utama dalam mengendalikan diri. Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ تَصَبَّرَ صَبَّرَهُ اللَّهُ

Ketika kita berusaha untuk sabar, Allah akan memberi kita kekuatan dan kemudahan untuk tetap sabar. Kesabaran ini adalah inti dari pengendalian diri, karena tanpa kesabaran, kita akan sulit untuk mengatur emosi dan tindakan.

Mengendalikan diri atau self-control adalah kunci untuk menghindari kerugian dan meraih kebahagiaan. Ini adalah perjuangan seumur hidup yang membutuhkan kesadaran, disiplin, dan dukungan dari lingkungan. Mulailah dari hal kecil seperti menahan amarah, mengurangi kebiasaan boros, atau lebih rajin beribadah. Dengan mengendalikan diri, kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik, terhindar dari kerugian, dan meraih kebahagiaan sejati dan hati kita mendapatkan cahaya pengetahuan dari Allah Swt.

Oleh: Ahmad Dahlan (Santri Pondok Pesantren Darul Falah Besongo)

Editor: Zakiyah Kibtiah

REKOMENDASI >