Semarang (1/12/2024) Santri kelas 4 Pondok Pesantren Darul Falah Besongo mengikuti pelatihan digital marketing yang bertempat di lingkungan pondok pesantren Besongo. Pelatihan ini menghadirkan santripreneur muda, yang juga alumni pesantren Besongo, Dinda Niswatul Umah. Melalui kegiatan ini diharapkan bisa menjadi wadah untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan para santri baik secara mandiri maupun kolektif.
Dinda mengawalinya dengan memberikan pemahaman dasar kepada santri mengenai digital marketing termasuk pentingnya dalam berbisnis di era disrupsi. Menurutnya, media digital dapat menjadi wasilah branding terhadap produk yang akan dijualkan.
”Untuk menarik minat pembeli maka proses branding produk sangat diperlukan, salah satunya dengan menggunakan copywriting, memasukkan informasi dan deskripsi produk dengan jelas dan mudah dipahami,” papar Dinda.
Selanjutnya, Dinda juga memberikan pengalamannya dalam ikhtiar membuka bisnis. Ia menyampaikan bahwa hal pertama yang perlu diperhatikan adalah tujuan dalam membuka bisnis.
”Ketika seorang santri telah membuka usaha jangan hanya memandang keuntungan saja, tetapi masukkanlah nilai-nilai kepesantrenan yang mampu menghadirkan kebermanfaatan bagi yang lainnya,” pesan Dinda kepada peserta.
Dinda juga menyampaikan bahwa dalam berbisnis akan ada dua kemungkinan yaitu untung dan rugi. Sebab itu perlu modal keberanian dalam mengambil keputusan, membangun mental yang kuat, dan kedisiplinan.
Dinda yang menyabet penghargaan santripreneur dari Shopee Berkah beberapa waktu silam menyampaikan bahwa santri dapat berperan dan menebar manfaat di mana dan dengan apa saja. Ia kemudian mengutip quote dari Ning Sheila Hasina, Lirboyo.
”Santri itu harus mampu menjadi paku, yang bisa merekatakan antara kayu satu dengan kayu yang lainnya. Jadilah santri yang mampu memposisikan dirinya dalam segala bidang, tidak hanya pada agama tetapi juga berperan penting pada sosial”
Kegiatan ini ditutup dengan praktik membuat toko di marketplace Shopee yang dipandu secara langsung oleh pemateri.
Pelatihan digital marketing sebagai respon dinamis Pesantren Besongo melihat percepatan zaman. Hal ini disebut era disrupsi yang membawa kehidupan berubah secara mendasar termasuk dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Di mana internet of Things (IoT) adalah seuatu yang tidak bisa dihindari tak terkecuali bagi komunitas santri. Oleh karenanya, pelatihan ini sebagai langkah adaptif terhadap dinamika kekinian.
Oleh: Bagas Saras (Santriwati Pondok Pesantren Darul Falah Besongo)
Editor: Najwa Ihda Maulida