Be-songo.or.id

Dosen UIN Walisongo Jelaskan Strategi Kelola Diri dan Memahami Kepribadian

(Lucky Ade Sessiani Narasumber Mental Health/Pascalib 2023)

Kegiatan Pasca liburan Pondok Darul Falah Besongo Semarang merupakan kegiatan wajib yang dilaksanakan setiap tahunnya. Pada hari Ahad (5/2/2023) merupakan hari kedua acara pascalib yang diisi dengan seminar Mental Health oleh Lucky Ade Sessiani, M.Psi, Psikolog sebagai narasumber. Seminar ini mengusung  tema”Know Yourself and to be a Better “Me” Quality”.

Kesehatan mental merupakan kondisi di mana individu terbebas dari segala bentuk gejala-gejala gangguan mental. Individu yang sehat secara mental dapat berfungsi secara normal dalam menjalankan hidupnya khususnya dalam menyesuaikan diri untuk menghadapi masalah-masalah yang akan ditemui sepanjang hidup seseorang dengan menggunakan kemampuan pengolahan stres.

“Setiap manusia pasti memiliki tanda-tanda kesehatan mental. Jika seseorang memiliki tanda-tanda tersebut maka, ia mampu mengatasi tuntutan dan tekanan yang ada dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Lucky Ade Sessiani yang juga Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.

“Kesehatan mental merupakan keadaan atau kondisi pikiran yang ditandai dengan adanya kesejahteraan emosional serta ditandai juga dengan orang tersebut mampu menguasai diri, perilakunya dengan baik, relatif, dan bebas dari kecemasan,” tambahnya.

Disampaikan, bahwa kesehatan mental memiliki beberapa aspek. Aspek pertama yaitu Emotional Well-being. Aspek ini memiliki arti bahwa kesejahteraan atau kondisi yang tertera secara emosional. Emotional well-being termasuk di dalamnya adalah perasaan positif, mampu mengelola perasaan atau mengelola emosi, memiliki minat, dan mudah bersukur.

“Kedua, Psycological Well-being yakni aspek yang memuat beberapa karakteristik diantaranya mandiri dalam membuat atau memilih keputusan, menerima kelebihan dan kekurangan, aktif mengembangkan diri, ingin terus belajar dan bertumbuh, terhubung dengan orang lain dan yang terakhir memiliki tujuan hidup yang jelas,” tuturnya.

Dilanjutkan ketiga, Social Well-being yakni bagaimana secara sosial melakukan hubungan, berkomunikasi kemudian berjejaring serta memiliki empati.

Menurut beliau, strategi mengola diri sangat amat penting untuk dimiliki setiap manusia.

”Strategi mengelola diri sendiri itu penting karena setiap hari kita dihadapkan oleh hal yang terus berubah, yang terus berdinamika dan yang menuntut kemampuan kita untuk menyesuaikan diri. Hal yang perlu dikelola yakni meliputi diri sendiri dan lingkungan yang berkaitan dengan diri sendiri,” ungkapnya.

Kemudian, beliau menjelaskan terdapat lima aspek yang dapat membuat kita lebih terampil dalam mengelola diri sendiri, diantaranya mengenali diri sendiri, memahami perspektif akan kendali, menentukan tujuan, mengelola perencanaan dan mengoptimalkan produk hidup.

Sebelum menutup acara seminar, narasumber berpesan “Accept all parst of yourself: the potentials and the flaws and keep the growth mindset: don’t be tee hard on yourself. Menerima semua bagian dari diri sendiri yakni potensi dan kekurangannya serta jagalah mindset agar terus berkembang dan jangan terlalu keras pada diri sendiri”.

Oleh: Jazilah (Santri Pondok Pesantren Darul Falah Besongo Semarang dan Mahasiswa UIN Walisongo Semarang)

Editor: Isna Rahmah Sabila