Be-songo.or.id

Mengenal Proposal Penelitian dan Artikel Ilmiah: Langkah Sistematis Menuju publikasi Berkualitas

Karangan ilmiah merupakan hasil pemikiran seseorang yang disajikan secara sistematis. Ada beberapa jenis karangan ilmiah, setiap karangan ilmiah memiliki ciri dan fungsinya sendiri. Oleh karenanya, setiap karangan ilmiah memiliki struktur kerangka yang berbeda, termasuk proposal penelitian dan artikel ilmiah.

Sebagai mahasiswa tentunya sudah tidak asing lagi mendengar kata proposal penelitian dan artikel ilmiah, namun banyak juga yang masih bingung bagaimana cara menulisnya. Sebelum mengetahui apa saja tips yang diperlukan untuk membuat proposal dan artikel ilmiah, maka ketahui dulu apa itu proposal dan artikel ilmiah.

Sebuah proposal dapat dikatakan sebagai tahap atau bagian awal dalam penelitian atau riset. Tahap tersebut merupakan tahap perencanaan bagi seorang peneliti. Pada tahap perencanaan, secara garis besar peneliti akan membahas tentang desain penelitian yang akan dilakukan seperti latar belakang, tinjauan pustaka, metode penelitian, lingkup penelitian dan rencana waktu penelitian.

Sedangkan artikel ilmiah merupakan karangan yang berisi pokok bahasan hasil penelitian. Artikel ilmiah biasanya dibuat dengan tujuan agar suatu penelitian dapat dimuat di dalam jurnal penelitian. Dalam artikel ilmiah abstrak merupakan bagian penting, yang memberikan ringkasan singkat dan padat mengenai tujuan, metode, hasil dan kesimpulan penelitian. Adapun cara menyusunan abstrak yang baik dapat memudahkan pembaca memahami inti penelitian dengan cepat.

Tenik penulisan abstrak:

1. Kalimat singkat dan padat

2. Penggunaan kata kerja aktif

3. Objektivitas dan kejelasan

4. Konsistensi bahasa.

Proses penyusunan abstrak bisa dilakukan dengan tiga hal seperti:

1. Baca, baca dengan cermat keseluruhan artikel ilmiah untuk memahami isinya

2. Tulis, tulis ringkasan padat dari setiap bagian penting dalam artikel meliputi uraian masalah, tujuan penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian, dan hasil penelitian.

3. Edit, perbaiki dan perhalus abstrak dengan struktur dan gaya penulisan yang baik.

Metode penulisan yang bisa digunakan adalah IMRAD (Introduction, Method, Result and Discussion). Metode ini cukup sering digunakan para peneliti, salah satunya sebagai acuan yang digunakan dalam membuat karya tulis ilmiah. Metode IMRAD juga sesuai dengan standar Sinta, Scopus, dan WSO.

Adapun tips melakukan penelitian yaitu berangkat dari data, temukan Gap dalam penelitian, biasakan langsung fokus pada pembahasan, batasi arena penelitian dan gunakan teknologi sebagai bantuan bukan panutan.

Dalam penelitian pengorganisasian, data yang baik adalah kunci kesuksesan riset. Data yang terstruktur dengan baik akan mempermudah dalam melakukan analisis dan menarik kesimpulan. Mengeskplorasi Gap juga tidak hanya membantu peneliti menemukan kontribusi baru, tetapi juga mendorong kemajuan ilmu pengetahuan yang lebih inklusif dan terarah.

Penggunaan teknologi sebagai bantuan, bukan panutan merupakan bagian dalam perkembangan era digital. Seiring berjalannya waktu, teknologi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dan membawa dampak besar dalam penelitian. Penggunaan teknologi yang tepat dapat mempercepat proses penelitian dan menghasilkan data yang valid.

Meskipun teknologi menawarkan kemudahan dalam berbagai tahap penelitian, ketergantungan berlebihan dapat mengurangi esensi penelitian itu sendiri dan mengabaikan beberapa kemampuan seperti berfikir kritis, validasi data, dan analisis. Dengan kata lain, teknologi seharusnya memperkuat, bukan menggantikan, keahlian dan pertimbangan peneliti.

Takut plagiarisme? Baca kemudian tulis bukan baca sambil menulis.

Plagiarisme sederhananya adalah melakukan copy dan paste dari produk intelektual orang lain yang di salah guanakan tanpa menyebut nama penulis, penemu, dan penggagas orisional.

Adapun tips yang dapat dilakukan untuk menghindari plagiarisme seperti menghindari pencurian ide “intellectual theft” dengan menyitasi sumber orisional, sumber yang paling representatif, atau sumber paling terbaru, melakukan pengutipan dan parafrase, dan menggunakan layanan uji plagiarisme.

Membuat tren penelitian seperti penelitian lapangan cenderung lebih menarik daripada pustaka, karena peneliti dapat berinteraksi langsung dengan subjek penelitian, dapat menyesuaikan metode sesuai dengan kondisi lapangan, informasi yang didapatkan lebih detail dan data yang kontekstual. Objek kecil namun mendalam lebih menarik daripada yang luas namun hanya permukaan.

Tren penelitian terkini bisa menjadi ide pemantik dalam menentukan objek penelitian misalnya tentang perkembangan AI, green energy, ekologi, lingkungan interdisipliner, dan lain sebagainya. tema tadi, bisa dikaitkan dengan disiplin ilmu sesuai keahlian masing-masing.

Adapun tips dan semangat dari Ustdaz Faiq Azmi, S.Ag. selaku pembicara dalam seminar kali ini, beliau mengutip dari Prof. Abdul Mustaqim yang mengatakan bahwa ketika menulis ibaratkan seperti membangun rumah, mengetahui letak pintu, kamar, dapur. Tidak seperti tukang bangunan yang semuanya di tumpuk menjadi satu begitu saja.

setelah menyampaikan materi, ia juga memberikan ijazah yang disampaikan oleh pengasuh pondok pesantren Al-hadi, Giri Kusumo yaitu “Allahumma, Pekso”. Karena penelitian dan tulisan yang terbaik adalah yang selesai. caranya untuk selesai memang harus dipaksa.

Pada sesi terakhir, beliau juga mengingatkan bahwa sebagai santri tidak boleh lupa melibatkan Allah dalam setiap aktivitas, termasuk dalam mengarungi perjalanan menulis karya ilmiah. Jangan sombong! Selalu libatkan Allah dalam perjalanan menulismu. Dalam perjalanan kehidupanmu.

Oleh: Della Indana M.R (Santriwati Ponpes Darul Falah Besongo)

Editor: M. Faiq Azmi

REKOMENDASI >