Be-songo.or.id

Pembukaan Pascalib 2025: Membangun Talenta Santri Untuk Mengabdi Kepada Negeri

Jum’at (31/01/2025), bertempat di Pondok Pesantren Darul Falah Besongo telah resmi dibuka acara tahunan bagi para santri yaitu Pasca liburan (PASCALIB). Acara pembukaan berjalan meriah dengan menghadirkan narasumber dari para alumni, M. Haikal Aufan, S.Kom dan Umar Kustiadi, M. Ag. yang sudah berhasil lulus kuliah dengan cepat sekaligus memberikan tips dan triknya kepada para santri. Dengan hal ini diharapkan para santri bisa termotivasi untuk terus meningkatkan semangatnya dalam belajar.

Para santri menyambut dengan antusias pascalib 2025 yang mengusung tema “Membangun Talenta Santri Untuk Mengabdi Kepada Negeri”. Acara ini diikuti oleh para dewan guru serta seluruh santri Pondok Pesantren Darul Falah Besongo, baik santri yang muqim ataupun santri yang sedang melakukan kegiatan kampus seperti KKN mengikutinya melalui live streaming. M. Luthfi Khumaedi selaku ketua panitia pascalib 2025 menyampaikan bahwa kegiatan pascalib ini diadakan dengan tujuan untuk menyegarkan kembali semangat thalabul ilmi.

“Kegiatan ini diadakan dengan tujuan menyegarkan kembali semangat thalabul ilmi dengan mengikuti seminar-seminar dari narasumber yang kompeten, sehingga santri terbiasa dengan rutinitas setelah libur panjang” Ujar Luthfi menegaskan.

Lurah Pondok Pesantren Darul Falah Besongo, Achmad Solekhudin dalam sambutannya juga menyampaikan, bahwa kegiatan pascalib ini merupakan kegiatan istimewa yang ada di Pondok Besongo yang tidak dapat ditemukan di pondok pesantren lainnya.

Adapun sambutan sekaligus simbolisasi kegiatan disampaikan oleh Ustadz Kharis Lusidanto, M.S.I yang mewakili pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Besongo. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa pascalib menjadi ciri khas Pondok Pesantren Darul Falah Besongo.

“Inilah ciri khas dari Pondok Pesantren Darul Falah Besongo yang kita cintai, sejak saya menginjakkan kaki di bumi bank niaga dan nyantri di pondok ini, hampir setiap kegiatan wajib ataupun liburan selalu di awali dengan ilmu,” hatir Ustadz Kharis.

M. Haikal Aufan, S.Kom selaku narasumber memberikan strategi bagaimana untuk bisa lulus cepat, dimulai dengan memiliki tujuan dan keinginan yang  kuat, memenuhi SKS, serta jangan sampai menunda mengambil mata kuliah yang sulit karena menurutnya hal itu akan mempengaruhi tujuan untuk cepat lulus, terakhir barulah fokus menentukan tugas akhir.

Adapun Umar Kustiadi, M.Ag. selaku pembanding menyampaikan bahwa ingin cepat lulus dan yang penting lulus adalah dua hal yang berbeda. Cepat lulus berarti harus punya rencana dan harus punya prinsip dari awal, diiringi dengan usaha lebih dimulai dari membaca. Tetapi keduanya bisa jadi memiliki hambatan atau masalah lain, seperti financial ataupun yang lainnya.

Lulus cepat tentunya mengundang langkah selanjutnya yaitu dunia kerja. Dalam dunia kerja ia menyampaikan bahwa salah satu hal yang utama adalah beradaptasi, karena kita tidak tahu kita akan menjadi apa dalam dunia pekerjaan tersebut. Tetapi diluar hal itu, tentunya harus mempunyai konsep kedepannya ingin menjadi apa.

Sedangkan mengenai tema menikah cepat, menikah bukanlah sebuah permainan apalagi sampai mempersulit diri. Jodoh adalah cerminan diri, maka persipkan saja dengan terus mengupgade diri sendiri.

Seminar ditutup dengan pemaparan pembanding mengenai petingnya management waktu dan perlunya membedakan antara ambisi dengan egois. kita harus mengenali kemampuan kita, yakin dan percaya bahwa kita bisa lulus cepat waktu dan tentunya mempunyai prinsip yang kuat karena santri bukan hanya lahiriah nya yang dibentuk namun  juga batiniahnya.

Oleh: Siti Aniqotussolehah (Santri Pondok Pesantren Darul Falah Besongo)

Editor: Zakiyah Kibtiah

REKOMENDASI >