
Pesantren Darul Falah (Dafa) Besongo, Kota Semarang adakan Stadium General dengan tema ‘Peran Pesantren Sebagai Pusat Pengembangan Keilmuan di Era 5.0’, Sabtu (13/08/2022). Yang mana kegiatan ini termasuk dalam kegiatan semesteran yang dilakukan untuk mengawali tahun ajaran baru juga proses belajar mengajar di Besongo.
Dalam acara yang diselenggarakan secara luring juga live melalui kanal YouTube PP. Dafa Besongo ini dibuka oleh Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Besongo, Prof. Imam Taufiq.
Abah Imam Taufiq, dalam sambutannya mengatakan, bahwa karakter utama pondok yaitu tidak bisa menafikan diri dari interaksi bersama ahlul ilmi. Karena ilmu selalu terkait dengan sosok yang menjaga dan menyebarkan ilmu tersebut.
“Ahlul ilmi itu tidak sekedar kiainya. Tidak sekedar keluarga kiainya. Tapi para santri itu semua ahlul ilmi. Karena mereka sedang berada di tengah semangatnya mencari ilmu,” lengkap Imam Taufiq yang juga Rektor UIN Walisongo Semarang.
Oleh karena itu, lanjutnya, orang-orang yang bersama ahlul ilmi, maka dia pasti hidupnya akan tercerahkan. Menurutnya, rukun pesantren salah satunya adalah kiai dan santri. Kemudian, ada kajian kitab kuning yang menjadi referensi rujukan kajian pesantren.
“Dan itu ditulis oleh para masyayikh, tentu dengan tanggung jawab langsung kepada Allah SWT. Karena letaknya keberkahannya itu,” lengkapnya.
Prof. Syamsul Ma’arif selaku narasumber mengatakan, Pesantren mampu menjadi pusat pendidikan dan pusat peradaban. Salah satu perannya adalah pesantren memiliki kekuatan etik dan academic community.
“Karena memang dia memiliki sebuah karakter, dari awalnya sudah ada transmisi-transmisi nilai. Jadi yang pertama diwajibkan adalah adab sebelum ilmu,” ucap Syamsul Ma’arif yang juga Ketua FKPT Jawa Tengah.
Pewarta: M. Raif Al Abrar
Editor: Imam Mawardi