Be-songo.or.id

Santuni Anak Yatim di Masa Pandemi, Wujud Kemanusiaan Santri

Pondok Pesantren Darul Falah Besongo Semarang gelar bakti sosial dan santunan anak yatim di Panti Asuhan Al-Jannah desa Tugurejo, Semarang, Sabtu (12/6).

Santunan anak yatim berupa pemberian sembako dan pakaian yang layak pakai dari para santri Pondok Pesantren Darul Falah Besongo, kepada 35 anak yatim Panti asuhan Al -Jannah.

“Selain pakaian bekas yang masih layak pakai, kami dari panitia juga menerima donasi berupa uang dari para santri,” tutur Zanet Taufiq.

Kegiatan baksos dan santunan anak yatim ini merupakan program tahunan Pondok Pesantren Dafa, yang merupakan wujud pengabdian para santri kepada masyarakat.

“Ini merupakan awal pijakan serta pembelajaran bagi kami, untuk terus berkontribusi kepada masyarakat” Zanet menambahi.

Namun, berbeda dengan bakti sosial tahun lalu, kini dari pihak pondok sangat membatasi dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat tentunya.

“Dari pihak pondok, membatasi hanya 10 santri yang terjun ke lapangan untuk langsung memberikan santunan ke anak panti, soalnya situasi masih pandemi ” terang zanet.

Lurah Pondok, Umar Kustiadi menambahkan, kegiatan ini juga sebagai wasilah bagi para santri untuk mengamalkan ilmu yang telah mereka dapatkan di pesantren kepada masyarakat terlebih kepada anak-anak.

KH Imam Taufiq, pengasuh pondok pesantren dafa, juga sangat mendukung program ini sebagai implementasi program sosial kemasyarakatan bagi para santri.

Baksos kali ini, mengangkat tema “menumbuhkan semangat berbagi di masa pandemi”. Semoga dengan digelarnya kegiatan semacam ini bisa menumbuhkan semangat berbagi para santri terhadap lingkungan yang membutuhkan.

Pemberian santunan diberikan langsung oleh Zanet Taufiq selaku ketua panitia, didampingi Lurah pondok pesantren Darul Falah Besongo, Umar Kustiadi.

M. Badruzzaman sebagai perwakilan asatidz menyampaikan dalam mauidhohnya, Nabi Muhammad adalah refleksi kehidupan seorang yang yatim piatu sejak kecil, namun Beliau sukses dalam segala bidang, baik kepemimpinannya, wirausaha juga keluarganya.

“Nabi Muhammad itu, meskipun beliau ditakdirkan sebagai yatim piatu namun beliau dapat menjadi teladan bagi kita semua” ucap Ustaz Badruzzaman.

Terlihat keceriaan anak-anak saat sesi tanya jawab dan game seusai mauidhoh hasanah, yang dimeriahkan oleh seluruh panitia baksos sembari menularkan kebahagiaan kepada mereka.

Reporter : Imam Mawardi

Diedit oleh : Azkiya Tsany