Be-songo.or.id

Bangun Rasa Nasionalisme, Pesantren Besongo Selenggarakan Upacara Hari Santri Nasional

IMG-20181022-WA0011

Besongo News – Ngaliyan (21/10). Memperingati Hari Santri Nasional 2018, pondok pesantren Darul Falah Besongo menyelenggarakan upacara bendera untuk pertama kalinya. Acara yang bertempat di Lapangan Perumahan Bank Niaga RT. 02 RW. 14 Kel. Tambakaji, Ngaliyan, Semarang ini berlangsung dengan khidmat. Peserta upacara meliputi seluruh santriwan santriwati, dengan dihadiri asatidz dan ustadzah serta beberapa tokoh masyarakat dan warga sekitar.

Antusiasme para santri terlihat jelas dengan keberagaman kostum mereka yang beragam warna sesuai dengan kesepakatan asrama masing-masing namun tetap senada dengan jas almamater. Tak hanya itu, berbagai macam jenis perlombaan turut serta memeriahkan pra acara ini. Panitia Hari Santri Nasional berinisiatif mengadakan lomba guna menambah semangat partisipasi acara perdana kali ini. Ada 2 jenis lomba yang diadakan, yakni VidGram dan Busana Terbaik. Masing-masing asrama mengirimkan satu karya video untuk VidGram dan satu delegasi untuk memperagakan busana terbaik.

“Tujuan diadakannya lomba VidGram ini diharapkan para santri mampu berkarya di media sosial berupa video untuk menyiarkan sebuah dakwah islami, sekaligus menunjukkan keseharian aktivitas santri itu seperti apa. Adapun lomba busana terbaik bertujuan untuk mengasah kreativitas santri dalam bidang busana. Selain itu, menumbuhkan rasa nasionalime melauli karya mereka guna menunjukkan bahwa Islam itu tidak ketinggalan zaman dalam bidang fashion.” Tutur Mubdiel Hikam, selaku ketua panitia menjelaskan secara rinci.

IMG-20181022-WA0017

Acara yang bertema “Bersama Santri, Damailah Negeri” ini, diakhiri pengumuman kejuaraan lomba oleh panitia dengan rincian Asrama B6 menjuarai lomba VidGram dan Asrama A7 menjuarai lomba busana terbaik. Acara berjalan lancar dan mendapatkan respon positif dari banyak pihak. Komentar datang dari salah satu santriwati bernama Aisyah Septiasari,

“Meskipun acara perdana, tetapi dapat berlangsung bagus dan maksimal. Totalitas persiapan panitia yang berjuang mengerahkan segala waktu, tenaga, dan pikiran demi kesuksesan acara ini berhasil direalisasikan. Ekspektasi santri yang mungkin beranggapan bahwa upacara ini berlangsung sederhana nyatanya tidak sesuai dengan apa yang mereka pikirkan. Kenyataan di lapangan jauh lebih menyenangkan.” Ungkap salah satu personil asrama C9 itu.

Upacara kali ini, selain untuk memperingati Hari Santri Nasional, juga sebagai pengingat identitas bahwa kita semua adalah santri yang sudah selayaknya menanamkan jiwa nasionalisme dalam diri kita.

“Upacara ini sebagai bukti bahwa tidak hanya 17 agustus saja yang dianggap sebagai rasa nasonalisme. Ada rasa harga diri bagi seorang santri untuk mengkhidmatkan sosok kyai sebagai pejuang Islam terdahulu sekaligus mengenang jasa para ulama dan para pejuang kemerdekaan.” Jelas Ketua Panitia yang kerap disapa Hikam oleh teman-temannya itu.(Ziya_red)